Mohon tunggu...
Agustinus Gulo
Agustinus Gulo Mohon Tunggu... Jurnalistik

Jurnalistik Mahasiswa Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Viral Kepala Bayi Putus saat Proses Persalinan

24 Agustus 2025   08:29 Diperbarui: 24 Agustus 2025   08:29 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang bidan di Puskesmas Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), dilaporkan ke Polres Tapteng atas dugaan tindak pidana malapraktik. Laporan itu dilayangkan setelah seorang bayi meninggal dunia dengan kondisi tragis, kepala terputus saat proses persalinan.

Ayah sang bayi, Irawan, melaporkan kasus tersebut dengan nomor laporan polisi: STPL/B/421/VIII/2025/SPKT/RES TAPTENG/POLDASU, tertanggal 19 Agustus 2025.

"Saya sudah resmi melaporkan kejadian ini ke Polres Tapteng. Saya berharap proses hukum berjalan dan ada kejelasan serta keadilan," ujar Irawan kepada wartawan, Selasa (19/8/2025).

Irawan menjelaskan, peristiwa memilukan itu terjadi pada Senin, 18 Agustus 2025, sekitar pukul 09.30 WIB di Ruang Bersalin Puskesmas Pinangsori. Saat itu, ia mengantar istrinya untuk melahirkan.

Namun, proses persalinan berubah menjadi tragedi setelah salah satu bidan yang membantu diduga menarik bayi secara paksa, hingga menyebabkan kepala bayi terputus. "Saya sangat keberatan atas kejadian ini. Saya percaya ini bukan kecelakaan biasa dan harus diproses sesuai hukum yang berlaku," katanya.

Kasus ini semakin menjadi perhatian publik setelah viral di media sosial. Adik dari ibu korban mengunggah video ke akun Facebook-nya, Uwiie Poetrisagita, yang memperlihatkan proses memandikan jenazah bayi. Dalam video tersebut, keluarga mengaku kaget melihat kepala bayi terpisah dari badannya.

Dalam keterangannya, Uwiie menuliskan permintaan agar masyarakat ikut menyebarkan informasi tersebut sebagai bentuk protes terhadap dugaan malapraktik. "Tolong bantu share agar tidak ada korban lagi. Dugaan malapraktik di Puskesmas Pinangsori. Badan bayi tertinggal di perut ibunya," tulisnya.

Ia juga menyampaikan kekecewaan terhadap pihak puskesmas yang dinilai tidak menunjukkan empati dan belum memberikan penjelasan memadai.

"Kami hanya ingin tahu kronologi sebenarnya. Kenapa bisa sampai seperti itu kepala patah dan jatuh ke lantai, sementara badan masih di dalam. Apakah kakak kami dijadikan bahan praktik oleh pihak puskesmas?" tambahnya dalam unggahan tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun