Mohon tunggu...
FARRAS ZACKY PUTRA
FARRAS ZACKY PUTRA Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hoby Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Penjara Masih Memberikan Efek Jera? Sebuah Tinjauan Kritis dari Sudut Pandang Penologi

19 Juni 2025   23:05 Diperbarui: 19 Juni 2025   23:05 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Dalam masyarakat kita, ketika kejahatan terjadi, solusi yang paling cepat terlintas adalah satu kata: penjara. Namun, apakah benar penjara masih menjadi solusi efektif untuk menghentikan kejahatan? Dalam sudut pandang penologi—ilmu yang mengkaji sistem pemidanaan dan pemasyarakatan—pertanyaan ini menjadi semakin relevan. 

Realitas di Balik Tembok Penjara

Per 2024, jumlah penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas) di Indonesia telah menembus lebih dari 270 ribu orang, sementara kapasitas idealnya hanya setengahnya. Ini menunjukkan kondisi over kapasitas yang parah, berdampak pada kualitas pembinaan dan kehidupan para narapidana.

Studi dari LIPI dan beberapa NGO hukum menunjukkan bahwa banyak mantan narapidana kembali melakukan kejahatan. Tingginya tingkat residivisme ini membuktikan bahwa penjara tidak selalu berhasil memberi efek jera.

Mengapa Efek Jera Tidak Tercapai?

  1. Program pembinaan di penjara minim dan formalitas. Pelatihan keterampilan seringkali tidak berlanjut menjadi peluang kerja nyata.

  2. Stigma sosial yang kuat. Setelah bebas, banyak mantan narapidana ditolak kembali oleh masyarakat.

  3. Klasifikasi narapidana tidak efektif. Pelaku kejahatan ringan sering disatukan dengan pelaku kejahatan berat—hasilnya, “belajar jadi lebih jahat”.

Penologi: Menimbang Ulang Pemidanaan

Penologi tidak hanya melihat hukuman sebagai balasan, tetapi sebagai sarana rehabilitasi. Tujuan akhirnya adalah reintegrasi sosial. Hukuman harus membangun, bukan menghancurkan.

Rekomendasi:

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun