"awas jamur beracun !!! "
Katika berkeliling kampung di desa tempat saya tinggal ada banyak jamur yang kemudian saya temukan. Selain jamur yang sudah sangat terkenal nama dan kelezatannya saat di masak, ada banyak pula jamur yang belum bernama.Â
"Apakah jamur masuk kedalam jenis sayuran ?"
Sepertinya aneh jika jamur masuk kedalam jenis buah buahan. Jamur kuping, jamur yang berwarna merah ati ini merupakan salah satu jamur yang sudah banyak di budidayakan, kita dapat dengan mudah menemukan jamur hasil budidaya ini di pasar tradisional. Jamur putih hasil budidaya agaknya mirip dengan jamur alot yang masih muda. Selain jamur berbentuk kerang ada banyak juga jamur berbentuk payung, seperti jamur bulan, jamur tanduk, jamur rampak, dan jamur muntah yang tumbuh di atas dan di dalam tanah. Hasil budidaya nya berupa, jamur yang belum mekar seperti jamur kancing, umur Enoki, dll nya.
Jamur hasil budidaya yang sudah masuk pasar tentu saja bisa di konsumsi. Sementara jamur jamur liar hanya beberapa saja yang sudah bernama dan biasa di masak. Jamur yang tumbuh di kayu seperti jamur kuping, jamur liat yang wanginya menggugah selera, jamur salju seperti tumpukan kelopak bunga berwarna putih yang hasil budidayanya belum saya temukan di pasar tradisional, lalu jamur kerang mini. Selain di medium kayu berupa tunggul pohon jenis tertentu di batang yang membusuk, di tunggul bambu tumbuh jamur kerang berwarna coklat muda.Â
Jamur yang tumbuh di batang padi yang membusuk berupa jamur payung umumnya berwarna putih dengan bagian atas berwarna abu tua dari yang mini hingga yang seukuran bundaran toples.
Bentuk jamur ini sama seperti yang tumbuh di tanah ada jamur dengan bundaran kalung di batangnya.
"Mirip jamur sawit " suara hati saat menemukan jamur di kebun seperti payung kecil dengan bagian atas berwarna abu dan batang berwarna putih muncul bagian yang nampak melingkar dekat payung nya. Saat saya coba mentah rasa nya lezat sekali, kemudian saya memasak nya. Selain jamur berkalung ada juga jamur dengan tudung. Yang kemudian di kenal dengan nama jamur tudung pengantin yang juga masuk jemur yang biasa di cap beracun. Meski rasanya aneh tapi bisa di makan. Jamur tudung pengantin yang baru baru ini saya temukan memiliki tekstur basah dengan bau yang aneh dan cairan berwarna serupa memenuhi bagian atas jamur.
Selain yang rasanya lezat saya juga menemukan jamur yang tumbuh dekat kotoran ternak, jamur berbentuk bulat. Â
"Memasak jamur tanduk" jika jamur bulan berukuran besar dan berwarna putih dan sudah lama sekali tidak saya temukan jamur tanduk setahun sekali saya temukan memiliki payung yang berwarna coklat muda dan hitam pada bagian tengah atas dan bagian ujung bawah. Memasak jamur bisa dengan beragam cara yang terkenal jaman dulu yakni di pepes dengan laja dan di bungkus dengan daun pisang, yang paling praktis di tumis dengan garam dan sedikit air.Â