Waduk Malahayu adalah sebuah waduk yang terletak di dekat perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Awalnya waduk ini menggenang di perbatasan Desa Malahayu dengan Desa Cipajang dan Desa Penanggapan, tetapi akibat mendangkalan kini secara umum hanya menggenangi wilayah Desa Malahayu sekaligus lokasi bendungan utamanya. Waduk Malahayu berjarak 6 km dari pusat Kecamatan Kecamatan Banjarharjo atau 17 km dari Kecamatan Kecamatan Tanjung.
Salah satu bangunan peninggalan belanda yang ada di area Waduk Malahayu, masyarakat sekitar sering menyebutnya dengan Turn.
Nama              : Waduk Malahayu
Lokasi             : Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah
Kegunaan          :Irigasi, Perikanan, Pengendali Banjir
Status              :Digunakan
Konstruksi dimulai  :1934
Mulai beroperasi    :1937
Dam dan saluran air
Tipe bendungan     :Urugan Tanah Bukan Homogen
Tinggi             :31,35 meter
Panjang            :176 meter
Waduk Malahayu bisa menjadi alternatif wisata di Kabupaten Brebes. Waduk ini terkenal dengan pemandangannya yang begitu indah. Hijaunya area sekitar dan perbukitan yang mengelilingi waduk merupakan suguhan utama objek wisata ini
Berbagai wahana wisata dibuat supaya pengunjung dapat menikmati pemandangan sambil merasakan keseruan bermain wahana. Pengunjung pun dapat menikmati kuliner ikan yang khas di objek wisata ini.
Harga Tiket Masuk Waduk Malahayu Brebes
Objek wisata ini menetapkan harga tiket masuk yang sangat terjangkau. Meskipun ada tarif parkir, namun tetap tidak memberatkan pengunjung.
Objek wisata ini dapat menjadi pilihan kala liburan. Apalagi saat weekend, waktu yang tidak begitu lama dan mudahnya diakses menjadi salah satu alasannya. Berwisata di alam seperti ini tentu dapat menyegarkan pikiran. Menyaksikan pemandangan indah, dengan hamparan air yang jernih memantulkan bayangan langit.
Pepohonan berjajar dan berkerumun, menciptakan suasana rindang di kawasan waduk. Tak heran, pengunjung tidak akan merasakan kepanasan karena kawasan dilingkupi dengan pepohonan yang rimbun. Hijau dengan dahan dan daun yang menjalar, sembari berayun karena terpaan angin. Seketika, angin sejuk menghempas tubuh, membawa kedamaian sembari merasakannya dalam -- dalam.
Air waduk menghampar begitu luasnya, dengan air jernih khas danau. Memantulkan langit dan pepohonan di sekitarnya, membuatnya seolah -- olah cermin alami. Dari kejauhan, pengunjung dapat menyaksikan pegunungan yang berjajar dan berselimut pepohonan. Gelombang naik turunnya bukit terlihat seirama, naik turun dengan lugasnya.
Tidak hanya memiliki pemandangan yang indah, area waduk juga menyediakan spot foto yang wajib dikunjungi. Spot foto yang selalu menjadi tujuan pengunjung adalah Gerbang Waduk Malahayu. Di sini terdapat gerbang berwarna biru yang tinggi menjulang, dengan bagian serongnya berpagar kayu. Di bagian atas gerbang, terdapat tulisan "WADUK MALAHAYU" berwarna kuning.
Gerbang berwarna biru ini tampak sangat cerah diantara hijaunya pemandangan sekitar. Warnanya yang senada dengan langit, membuatnya tampak cerah. Pengunjung disarankan untuk mengenakan pakaian yang senada untuk berfoto di depan gerbang ini. Supaya tampil lebih bergaya dan senada.
Menggunakan aksesoris juga disarankan, supaya tampilan lebih baik lagi. Terdapat penjual topi yang berlalu -- lalang di area sekitar. Pengunjung dapat membeli topi di penjual ini dengan harga yang terjangkau. Kabar baiknya, harga topi masih dapat ditawar untuk mendapatkan harga yang lebih murah.
Berwisata di sini umumnya dipilih sebagai tempat untuk menenangkan diri. Namun, bagi pengunjung yang ingin seru -- seruan, jangan khawatir. Ada wahana flying fox yang dapat dipilih untuk menikmati Waduk Malahayu dari sisi lain. Meskipun tidak terlalu tinggi, namun cukup membuat jantung berdesir.
Untuk dapat menikmati wahana ini, pengunjung akan dikenakan biaya khusus. Tidak termasuk dengan biaya tiket masuk. Namun tentunya, biaya yang ditetapkan masih terjangkau.
Pengunjung juga dapat menikmati pemandangan dari perairan, yaitu dengan perahu bermotor. Perahu yang terbuat dari kayu ini tampak berjajar di pinggiran danau. Berwarna -- warni menarik perhatian dan seolah siap untuk berlayar. Perahu ini juga dilengkapi dengan atap, sehingga tidak terlalu panas.
Karena, area perairan akan lebih terik daripada di darat. Tidak ada pohon peneduh, dan adanya pantulan air dari danau membuatnya semakin terik. Bahkan, sinar matahari yang mengenai air menimbulkan cahaya terang yang menyilaukan.
Berhati -- hatilah juga karena di area perairan anginnya begitu kencang. Disarankan bagi pengunjung wanita untuk menggunakan celana. Karena jika menggunakan rok, akan terganggu dan menjadikan wisata tidak nyaman.
Objek wisata yang memiliki mitos biasanya semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Apalagi jika mitos tersebut berhubungan dengan kisah asmara, seperti di Waduk Malahayu ini. Banyak wisatawan yang tertarik berkunjung karena adanya mitos mengenai langgengnya pernikahan. Kabarnya, pasangan pengantin yang baru menikah, jika ingin langgeng dapat mengunjungi Waduk ini.
Pasangan pengantin wajib membasuh wajah di air waduk. Yang mana, hal ini dilakukan untuk mendapatkan kehidupan rumah tangga yang langgeng dan berkecukupan. Ini telah dipercaya oleh penduduk selama turun -- temurun. Benar atau tidaknya tergantung pada kepercayaan tiap individu.
Objek wisata ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum. Diantaranya lapangan parkir, toilet, serta warung -- warung yang berjajar. Warung -- warung makan ini menyediakan menu ikan bakar yang khas.
Waduk ini berada di Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes. Dimana, lokasinya berada di dekat perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Berjarak kurang lebih 23 Kilometer dari kota brebes. Kawasan wisata waduk ini bisa ditempuh dalam waktu 1 jam berkendara.
Penulis: Feby Ayu Marisa (1805026133)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI