Kami bahkan telah berencana berangkat jelang Isya. Tujuannya sekalian ikut salat berjamaah Isya dan Tarawih di sana. Perlu diketahui, ada aula luas di lantai 3 Teras Malioboro Beskalan. Yang rupanya selama Ramadan dimanfaatkan untuk salat Tarawih berjamaah.
Dalam kesehariannya, lantai 3 juga dipakai untuk salat. Indikasinya jelas, yaitu ada tempat berwudu pria dan wanita serta satu ruangan semi terbuka untuk dijadikan musala. Ada pula satu lemari /rak berisi beberapa helai mukena dan sajadah untuk umum. Sarungnya entah ada entah tidak. Saya malah lupa memperhatikannya.
Keren 'kan? Alhamdulillah nobar sepakbola tak serta-merta bikin kami lalai salat. Tetap diingatkan oleh fasilitas umum yang ada bahwa sekarang merupakan hari-hari sepertiga akhir Ramadan. Yang mestinya ibadah kami makin diperbanyak.
Demikianlah adanya. Terlepas dari segala kekurangan yang masih ada, saya mengapresiasi inisiatif pengelola Teras Malioboro Beskalan untuk menyelenggarakan acara nobar sepakbola. Dimulai dari nobar Timnas Garuda, siapa tahu kelak bisa juga untuk nobar putaran final Piala Dunia atau kejuaraan-kejuaraan lainnya? Malah bisa juga nobar film atau nobar apa pun.
Semoga melalui aktivitas nobar tersebut, Teras Malioboro Beskalan makin dikenal. Pun, Teras Malioboro Ketandan sekalian. Harapannya jika sudah dikenal, makin dikenal, bikin orang penasaran untuk mampir. Dengan demikian, berpotensi dapat menarik banyak pengunjung dan pembeli. Semoga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI