Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja di dunia penerbitan dan dunia lain yang terkait dengan aktivitas tulis-menulis

Founder #purapurajogging

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Empat Tradisi Ramadan Khas Kauman yang Saya Rindukan

16 April 2021   20:20 Diperbarui: 16 April 2021   20:28 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(2) Masjid Gede yang Tak Pernah Sepi

Pada kondisi normal Masjid Gede Kauman yang disebut juga Masjid Kraton selalu ramai. Banyak orang termasuk wisatawan yang singgah untuk menunaikan ibadah sekaligus  beristirahat. Wisatawan mancanegara yang nonmuslim pun ada yang berkunjung dengan syarat dan ketentuan berlaku. Masjid Gede Kauman memang salah satu situs bersejarah,

Selama Ramadan tentu kian ramai. Tiap sore ada pengajian jelang buka puasa dilanjut buka bersama, kemudian disambung salat Magrib serta salat Isya dan tarawih berjamaah. Bahkan, ada dua sesi tarawihnya. Setelahnya masih ada tadarusan bersama. Rehat malam sebentar, lalu dilanjut Subuhan dan pengajian selepas Subuh. Yang hadir banyak sekali dan berasal dari berbagai tempat. Tidak terbatas warga Kauman saja.  

Namun, sejak corona menyerang suasana Ramadan di Masjid Gede Kauman berbeda. Mendadak sunyi sesunyi hati yang sepi. Tahun lalu masjid bahkan ditutup. Hanya takmir yang boleh masuk untuk bersih-bersih dan mengumandangkan azan tiap waktu salat tiba. Tahun ini lumayan. Sudah ada salat berjamaah termasuk salat tarawih, tetapi jamaahnya terbatas warga sekitar. Tarawihnya pun hanya diselenggarakan satu sesi dengan bacaan surah-surah pendek. Biasanya 'kan ada tarawih yang bacaannya satu juz.

Kondisi demikian tentu menyebabkan suasana Kauman tak sesemarak Ramadan tahun-tahun silam. Tentu saya dan warga lain rindu kesemarakan itu. Terlebih Masjid Gede Kauman merupakan meeting point kalau saya hendak ketemuan dengan kawan yang ingin merasakan buka puasa di masjid bersejarah tersebut. Jangan lupa. Masjid Gede Kauman adalah salah satu masjid di Yogyakarta yang konon menu takjilnya enak-enak. Hehehe .... 

(3) Langgar/Musala dan Tempat Tarawih Lain yang Meriah


Masjid Gede bukan satu-satunya tempat beribadah warga Kauman. Di berbagai penjuru kampung masih ada Langgar Makmur, Langgar Arrosyad, dan Musala Aisiyah. Ketika Ramadan tiba, ketiganya tak kalah semarak dari Masjid Gede. Mulai dari siang hingga selepas tarawih selalu ramai aktivitas. Hanya saja jamaahnya khusus warga Kauman. Berhubung Ramadan 2021 masih pandemi, ketiganya pun minim kegiatan.

O, ya. Pada Ramadan normal masih ada tempat tarawih lain, yaitu Langgar Adzdzakirin dan Balai RW. Yang Balai RW khusus untuk anak-anak. Namun, selama dua kali Ramadan pandemi keduanya tidak menyelenggarakan aktivitas apa pun. Alhasil, saya juga rindu melihat anak-anak hilir mudik berbusana santri hendak mengaji.

Musala Aisiyah Sebelum Pandemi/Dokpri
Musala Aisiyah Sebelum Pandemi/Dokpri
(4) Jalanan Kampung yang Menjadi Hidup

Orang dari luar Kauman yang berlalu lalang menuju Masjid Gede dan Pasar Tiban Ramadan menjadi kemeriahan tersendiri. Kampung yang biasa tenang menjadi sumringah. Hidup. Kondisi jalanan sempitnya menjadi jauh lebih ramai. Semangat Ramadan pun amat terasa di mana-mana.

Bagaimana dengan sekarang? Jangan tanya lagi. Corona tanpa ampun telah membuatnya lengang. Seperti Ramadan tahun lalu, situasi hanya lumayan berdenyut ketika sore hari. Saat saya dan para tetangga mengambil jatah menu buka puasa di teras Langgar Adzdzakirin. Iya. Pada saat itulah kami dapat sesaat saling bertegur sapa meskipun kadangkala keliru sapa gara-gara wajah tertutup masker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun