Mohon tunggu...
Agustina Utami
Agustina Utami Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Anti-Hoax Sang Pendidik

6 Oktober 2017   21:59 Diperbarui: 6 Oktober 2017   22:04 3101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Berapa media sosial yang ada di smartphone anda?               

Media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi berfikir, berdebat, menemukan teman yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas.  Intinya menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri di media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding.(Antony Mayfield)               

Pertumbuhan media sosial didukung dengan teknologi internet dan smartphone yang semakin canggih menjadikan dunia berada dalam satu genggaman di mana setiap orang dapat saling bertukar informasi apapun dari belahan bumi manapun. Produsen-produsen gawai berlomba-lomba menawarkan produk-produk telepon yang semakin hari semakin smart baik dalam bentuk tablet, phablet  atau apalah namanya. Masalahnya apakah pengguna phone tersebut juga semakin smart atau justru sebaliknya. 

Mari kita buktikan, saat ini banyak orang yang suka tersenyum sendiri dengan gawainya tetapi tidak tersenyum dengan orang yang ada di sebelahnya. Coba perhatikan kalau dulu ketika orang mengobrol terdengar suaranya tetapi saat ini ketika orang mengobrol tidak terdengar suaranya. Dulu di tempat-tempat umum seperti di dalam moda transportasi umum orang bertegur sapa tetapi sekarang semua orang sibuk dengan gawainya masing-masing. 

Jangankan di tempat umum dengan orang-orang yang tidak dikenal, di tengah-tengah orang-orang yang dikenal saja, misal dalam acara keluarga, silaturohim, rapat bahkan dalam kegiatan ibadah pun orang masih disibukkan dengan gawainya. Saat gawainya tertinggal seolah-olah belahan jiwanya yang tertinggal dan dunia kiamat. Ironis sekali ketika kekuatan smarphone yang begitu cerdas telah mencengkeram erat penggunanya. Semua orang sibuk dan asyik dengan BBM-nya, WA-nya , Line-nya, Facebook-nya, Twitter-nya, Instagram-nya, Youtube-nya bersama dengan orang-orang yang ada nun jauh di sana dan kadang mengabaikan orang-orang yang ada di sebelahnya.               

Saya tidak anti media sosial, media sosial memudahkan komunikasi kita, memudahkan pekerjaan kita, memudahkan kita dalam menerima ataupun memberikan informasi.  Namun demikian orang langsung percaya dan menganggap jika informasi apapun yang ia terima di media sosialnya itu benar. Hati-hati, banyak orang-orang  tidak bertanggung jawab yang menebarkan berita-berita tidak benar seperti ujaran kebencian, isu-isu SARA yang tidak benar, mendeskreditkan seseorang, informasi kesehatan yang salah, lowongan pekerjaan yang palsu, dan sebagainya. 

Semua itu disebut HOAX alias berita bohong, berita palsu yang tidak terbukti kebenarannya. Hoax penuh dengan dusta, mengatakan hal yang tidak benar dengan maksud untuk menyesatkan, di dalam berita hoax mengandung perpecahan antar manusia dan segala kejahatan dapat muncul darinya. Dengan berita hoax dapat membawa kemalangan bagi orang yang mempercayai berita tersebut, melumpuhkan kepercayaan antara manusia bahkan merobek-robek jaringan hubungan sosial. 

Atas dasar prinsip ini, maka kita ketahui bahwa pada dasarnya perbuatan menyebarkan dusta/ berbohong dalam bentuk apapun  dan melalui media  manapun secara mendasar harus ditolak.  Hoax dapat menimbulkan masalah karena mengandung informasi yang tidak bisa dipastikan kebenaranya kemudian diperbincangkan di media sosial akhirnya muncullah keresahan dalam masyarakat. Kecepatan penyampaian informasi melalui media sosial yang menjadikan berita-berita hoax wara -wiri dengan mudah di media sosial kita. 

Apalagi jika yang membagikan berita tersebut adalah seseorang yang menjadi pemimpin di grup ataupun kelompok media sosial tersebut maka akan banyak yang percaya dan ia akan  membagikan berita tersebut kepada komunitasnya yang lain pula dan seterusnya seperti multi level marketing yang menggurita. 

Bahkan saat ini sedang marak yang namanya viral yaitu menjadikan sebuah berita sebagai trending topik yang dibahas di media sosial, trend memviralkan sebuah berita menjadikan orang-orang berlomba-lomba untuk untuk membagikan berita tersebut ke semua media sosial yang dimilikinya, share sana share sini dan akhirnya semua media sosial penuh dengan berita tersebut. Jika berita tersebut benar tidak menjadi masalah justru berita tersebut dapat membuka wawasan dan pencerahan baru buat sang pembaca, tapi jika berita tersebut hoax dan terlanjur dipercaya ... wahh bisa celaka. 

Jelas berita hoax pasti membawa dampak negatif bagi kehidupan sosial masyarakat dan juga pada kehidupan pribadi seseorang. Munculnya berita bohong atau hoax yang menjamur di media sosial  dikarenakan rendahnya literasi masyarakat terhadap informasi yang tersaji di media sosial. Di era smartphone jangan phonenya saja yang smart tetapi penggunanya juga harus smart. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun