Mohon tunggu...
Agustijanto Indrajaya
Agustijanto Indrajaya Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog

tinggi 160 cm

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Temuan Mainan Anak dalam Dunia Arkeologi

2 September 2018   00:15 Diperbarui: 2 September 2018   00:39 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relief Anak  dan Dewa Panchika di Candi Mendut (dok. pribadi)

Mungkin dahulu digunakan anak-anak untuk bermain masak-masakan. Temuan lain berupa patung/ figurin kecil tanpa atribut yang terbuat dari kayu juga ditemukan. Sebagian orang berpendapat bahwa ia nya digunakan sebagai media pemujaan kepada leluhur tapi juga tidak menutup kemungkinan figurin ini dibuat sebagai mainan anak karena memang tidak diketahui lagi konteks arkeologinya (temuan penduduk).

Bukankah sampai saat ini juga figurin / boneka kecil masih diproduksi untuk keperluan bermain anak meskipun tentu saja bahan dan bentuknya berbeda sesuai dengan zamannya.

Figurin kayu situs Air Sugihan (dok. pribadi)
Figurin kayu situs Air Sugihan (dok. pribadi)
Periuk mini/ buli buli terakota dari situs Air Sugihan (dok. pribadi)
Periuk mini/ buli buli terakota dari situs Air Sugihan (dok. pribadi)
Dari bentuk dan jenis mainan yang ditemukan, dapat dibayangkan bahwa anak-anak dahulu juga sudah gemar bermain sama halnya dengan anak-anak sekarang hanya saja media bermainnya yang mengalami perkembangan sesuai jamannya.  Mungkin bisa dikatakan anak dahulu "dipaksa" harus kreatif dalam mengeksplorasi lingkungannya untuk membuat media bermainnya.

Sehingga tidak heran kalau dahulu ada mainan mobil-mobilan yang terbuat dari kulit jeruk bali, atau katapel yang dibuat dari cabang kayu keras yang hari ini sudah jarang dimainkan oleh anak--anak sekarang.

Meski demikian, ada benang merah yang dapat ditarik antara anak-anak Nusantara dulu..2000 tahun yang lalu..dengan anak-anak jaman milenial..dunia mereka memang dunia bermain. Jadi... jangan halangin mereka meraih dunianya...cukup dampingi dan bimbing mereka untuk memilih mainan anak yang semakin berjuta cita rasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun