Mohon tunggu...
Agussyahril SPd
Agussyahril SPd Mohon Tunggu... pribadi

Membumikan Literasi di Kilometer Nol Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Literasi di SD Negeri 11 Sabang

12 Maret 2020   20:18 Diperbarui: 12 Maret 2020   20:34 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syukur Alhamdulilah pada hari ini Kamis tanggal 12 Maret 2020, Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Sabang telah berhasil dengan sukses melaksanakan kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Walaupun masih banyak guru yang bingung apalagi siswanya, hal ini dikarenakan belum memahami secara betul apa itu GLS? 

Untuk itu IGI Kota sabang hadir sekaligus memberi penyuluhan dan pemahaman yang betul tentang apa itu literasi. IGI Kota Sabang bersama para pengurus datang ke SD Negeri 11 Sabang yang didampingi oleh Kacabdin Provinsi Aceh yaitu Bapak Hamid dengan sukarela melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah di SD Negeri 11 Sabang.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dan kegiatan apa yang dijalankan oleh dalam melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS), yaitu pembiasaan, para siswa dilatih untuk membaca dalam hati, membaca nyaring, dan  menyimak. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keinginan dan kecintaan untuk membaca buku-buku selain dari buku pelajaran. Pengembangan ini merupakan tindak lanjut dari pembiasaan, pada tahap ini siswa dilibatkan untuk mengukur keterlibatan pikiran dan emosi dia pada saat membaca. Ini dilakukan sebagai langkah produktifitas para siswa yang sudah membaca dibuktikan secara lisan maupun tulisan.

Kegiatan produktif yang dilakukan atau siswa menghasilkan karya nyata dianya sendiri dalam waktu hanya 15 menit tidak dinilai secara akademik. Hasil karya siswa nantinya diredaksi oleh para guru dan dibukukan. Pembelajaran yang merupakan kelanjutan dari pembiasaan dan pengembangan untuk mendukung pelaksanaan kurikulum di sekolah, siswa pada tahap ini tidak lagi membaca buku-buku pelajaran semata. Melainkan sudah beraneka macam buku yang dibaca misalnya buku pengetahuan umum, sosial, agama dan lainnya. 

Tujuan literasi antara lain mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman individu sehingga terbentuk individu pembelajar sepanjang hayat. Juga mengembangkan berfikir kritis dan mengolah serta mengelola kemampuan berkomunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi buku bacaan dan buku pelajaran

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Kota Sabang ibu Desiana, S.Pd., M.Pd. sangat mendukung pelaksanaan literasi sekolah di Kota Sabang. Karena literasi merupakan jendela ilmu bagi generasi bangsa. Senada dengan itu pula Kabid Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga bapak Abdullah, S.Pd juga mengapresiasi gerakan literasi yang dilaksanakan oleh IGI Kota Sabang guna merobah midset dan membuka cakrawala bagi siswa-siswi Kota Sabang untuk mengembangkan pengetahuannya. Bapak Kabid berpesan bahwa literasi yang dilaksanakan tidak menggangu jam pembelajaran sekolah sehingga peserta didik tidak dirugikan, walaupun literasi juga merupakan pembelajaran.

Pagi ini udara begitu sejuk di kaki bukit turunan tinjau alam, saya menuruni jalan yang sangat bagus namun terjal dan licin yang baru saja dibasahi oleh gerimis. Dengan perlahan namun pasti akhirnya saya sampai di SD negeri 11 Sabang yang bersebelahan dengan SMPN 5 Sabang. Sesampai kami di Sekolah, kami disambut langsung oleh ibu kepala sekolah dengan sangat ramah. Kami bersalaman silih berganti. Ada 7 orang pengurus IGI yang berkempatan hadir pada hari ini termasuk bapak Kacabdin Prov. Aceh ikut berpartisipasi membangun literasi di Kota Sabang.

Kami melihat betapa sangat kompak sekali para guru di SDN 11 ini, setelah bersalaman kemudian bapak Aiyub memandu para siswa melalui pengeras suara yang ada di sekolah untuk mengumpulkan para siswa untuk duduk dihalam sekolah yang dibantu oleh semua guru termasuk kepala sekolah ikut membentang tikar, terpal sebagai alas tempat duduk kami semua. Kerjasama dan kekompakan luar biasa mereka perlihatkan kepada kami, tidak seperti kami mengunjungi SMP Negeri 2 Sabang, tidak ada kekompakan sesama dan siswa hanya kami yang urus.

dokpri
dokpri
Setelah semua siswa duduk dengan baik, pembukaan dilakukan oleh ibu Sri Menanti yang dilanjutkan dengan sambutan kepala sekolah ibu  Suarni, S.Ag Dalam hal ini ibu kepala sekolah mengatakan bahwa, literasi juga merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan cara dan model yang berbeda dengan pembelajaran di kelas. Diharapkan kepada siswa-siswi agar dapat menerapkan pola literasi yang sudah dijelaskan yaitu pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. Sehingga para siswa dalam waktu 15 menit nantinya dapat menghasilkan karya nyata miliknya sendiri.

Selanjutnya diberikan motivasi oleh ibu Selfina Dahliani, S.Pd, para siswa mendengan materi dengan baik, tiba-tiba hujan turun lalu kamipun semua pindah kelantai 2, disana ada ruang aula yang cukup. Ibu Selfina sebagai motivator utama memberikan materi literasi tentang Coklat dan Apel. Para siswa mendengar dengan seksama dan penuh khidmat hal ini karena adanya iming-iming jika karyanya terpilih untuk dibacakan didepan teman-teman akan mendapat hadiah. Hadiah berupa apel, coklat dan pulpen. 

Setelah memotivasi siswa, ibu selfina memberikan waktu kepada siswa untuk menulis. Waktu yang diberikan 10 menit saja, agar siswa dapat menuliskan tentang apel atau coklat. Semua siswa dengan antusian mencoba menulis, ini dilakukan oleh siswa kelas 3, 4, 5 dan 6. Siswa kelas 1 dan 2 tidak ada yang menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun