Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berangan Dunia Arab Menuju Era Pluralisme

10 Maret 2017   11:15 Diperbarui: 11 Maret 2017   18:00 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ParsToday.com

The future of the Arab World, he added, will largely depend on whether it can embrace its various cultures and religions and usher in "an era of pluralism".

I'm quite convinced that the Middle East will boom through diversity, or dry out and die if we lose it," he said.(Source: Khaleed Times)

Dia melanjutkan, "masa depan Dunia Arab, akan sangat tergantung kepada apakah wilayah ini sedia merangkul berbagai budaya dan agama serta mengantarkannya ke 'era pluralisme'. Saya yakin sekali Timur Tengah akan besar karena keberagaman, atau mengering dan bahkan mati jika kita kehilangan itu."(sumber:Antaranews)

Dia atas adalah statement  dari Ahmed Aboul Gheit, yang baru saja terpilih sebagai Sekjen Liga Arab pada 10 Maret 2017 lalu, pada sebuah konferensi lintas agama yang dihadiri oleh para ulama dan tokoh lintas agama dari 50 negara Timur Tengah dan sekitarnya.  Konferensi bertajuk "Kebebasan dan Kewarganegaraan, Keberagaman dan Integrasi" ini disponsori oleh insttitusi perguruan tinggi ternama, Al Azhar, Mesir.

Sebenarnya ada banyak statement yang dilontarkan oleh beberapa tokoh lintas agama dalam konferensi tersebut. Pada umumnya mereka menyayangkan dan mengecam kelompok ekstrimis yang telah membelokan ajaran Islam untuk tujuan politik dengan menggunakan kekerasan.

Namun, saya lebih tertarik menyoroti statement dari Sekjen Liga Arab ini. Aboul Gheit, yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar negeri Mesir pada era pemerintahan Hosni Mobarak, menurut saya berani melakukan dobrakan yang fundamental di awal-awal jabatannya sebagai Sekjen, dengan mewacanakan perlunya pluralisme bagi dunia Arab.

Gheit melontarkanstatement  tersebut bukan tanpa alasan. Tentunya dia yakin bahwa pemikirannya akan direstui dan didukung oleh pemerintahan negara-negara Arab. Pemikirannya hasil dari pengamatan selama dekade belakangan ini, terhadap perkembangan yang terjadi di dunia Arab pada khusunya dan Islam pada umumnya. Di samping itu, dia juga membandingkan dengan negara-negara berpaham pluralisme dan sekuler.

Dalam statementnya, Gheit mengajak seluruh dunia Arab untuk menuju era pluralisme, dengan mau merangkul  semua budaya dan agama, sebagai satu-satunya sarana untuk maju dan menjadi besar. Menurutnya, mempertahankan secara kaku budaya Arab dan agama Islam saja, tidak akan bisa membuat maju. Yang ada malah akan mengering dan mati.

Tentunya ajakan Gheit ini akan menimbulkan pro dan kontra. Yang pro adalah mereka yang telah melihat kenyataan bahwa Islam tidak membawa masyarakat lebih maju, melainkan kemunduran. Selain itu, banyak terjadi perpecahan dan pertengkaran sesama umat Islam, hanya karena masing-masing aliran saling klaim kebenaran demi kepentingannya sendiri.

Sedang pihak yang kontra merasa bahwa Islam saja sudah lebih dari cukup. Tidak perlu budaya atau agama lain, karena Islam adalah yang paling superior dan mulia. Bahkan gerakan radikal Wahabi menyatakan bahwa, yang justru diperlukan adalah kembali ke ajaran murni Alquran dan Hadist, sementara yang berbeda harus disingkirkan.

Namun yang jelas, statement ajakan menuju era pluralisme sudah terlontar dan pasti didengar oleh negara-negara anggota Liga Arab. Tentunya, setelah diucapkan akan ditindaklanjuti dengan tindakan dan Gheit yang menjabat sebagai Sekjen, sedikit banyak punya pengaruh untuk memulai sebuah pergerakan perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun