Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kehidupan New Normal Menuju New Era?

27 Mei 2020   08:45 Diperbarui: 27 Mei 2020   08:47 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: exponia.com

Bahkan yang cukup mencengangkan sekaligus mengharukan, adanya pernikahan secara virtual. Pernikahan tersebut digelar secara resmi dengan kehadiran secara fisik kedua mempelai beserta keluarga dekatnya saja, tanpa tamu undangan. Kedua mempelai juga duduk di kursi pelaminan dan berada di ruangan sederhana saja. (Sumber)

Namun, bila para tamu undangan melihat melalui layar HP atau Monitor masing-masing, maka akan nampak bahwa ruangan pesta kedua mempelai sangatlah indah. Keindahan yang sejatinya berupa keindahan virtual hasil karya desainer. Inilah tanda-tanda New Era akan muncul dalam perjalanan hidup manusia.

Diyakini, ke depan akan ada banyak perusahaan yang semakin memaksimalkan operasionalnya secara remote, yang artinya akan semakin banyak karyawan bekerja secara terpisah di tempatnya masing-masing yang saling berjauhan. Perusahan akan membangun infrastruktur penunjang agar bekerja dari jarak jauh semakin efisien dan produktif. Ujung-ujungnya adalah terjadinya penurunan beaya operasional bagi perusahaan tersebut.

Perusahan-perusahaan jasa seperti Bank, Jasa keuangan lainnya, Konsultan dal lain-lain akan semakin cepat menerapkan bekerja secara jarak jauh bagi karyawannya. Hal ini disebabkan system tersebut akan membuat perusahaan jauh lebih efisien.

Tidak lama lagi akan terjadi sebuah perusahaan merekrut tenaga kerja secara jarak jauh dengan interview secara jarak jauh pula. Karyawan yang diterima tidak perlu hadir di kantor, tetapi tetap berada di rumah dan mulai training pekerjaannya, untuk kemudian bisa mulai bekerja secara jarak jauh. Karyawan dan kantor bisa berbeda kota, berbeda propinsi, bahkan berbeda negara.

Begitu juga dengan aktifitas di lingkungan pemerintahan. Aktifitas secara virtual jarak jauh tidak bisa dielakan juga. Bisa jadi akan kita lihat persidangan secara virtual, di mana hakim, jaksa, pengacara, terdakwa dan saksi serta pengunjung berada di tempat yang berbeda. Ke depan segala urusan yang berhubungan dengan instansi pemerintah akan diterapkan secara online dan mengurangi pertemuan secara fisik jarak dekat.

Penulis meyakini bahwa jika nantinya virus covid-19 ini bisa dikalahkan oleh vaksin yang telah ditemukan, maka kehidupan tidak serta merta kembali seperti semula. Yang akan kembali hanyalah orang tidak lagi memakai masker saat di luar rumah. Orang-orang akan kembali berkumpul dan bersentuhan secara fisik jika memang memerlukannya. Cuci tangan akan kembali jarang dilakukan lagi.

Sementara kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pekerjaan jarak jauh, sepertinya akan terus ada. Hal ini dikarenakan sangat menguntungkan bagi perusahaan, karyawan dan lingkungan sekitar.

Manusia akan  semakin sadar bahwa bekerja secara jarak jauh, tanpa harus bertemu di tempat atau gedung yang sama, adalah pilihan yang bijak dan menguntungkan semua pihak. Karyawan bisa memilih tempat tinggal masing-masing secara berjauhan. Tentu saja hal ini mengakibatkan kehidupan kota tempat kantor berada akan berubah juga.

Urbanisasi akan berkurang jauh, bahkan yang terjadi adalah de-urbanisasi. Akan banyak pekerja memilih pindah dan bertempat tinggal di luar kota, di mana udara masih relatif bersih. Hal ini mengakibatkan kemacetan lalu lintas kota berkurang drastis. Udara di kota-kota besar akan semakin bersih karena turunnya tingkat polusi secara signifikan.

Jadi, yang terjadi untuk masa-masa datang tidak sekadar kehidupan New Normal, akan tetapi manusia akan memasuki kehidupan era baru atau  New Era. Pergerakan manusia akan semakin menurun karena berkurangnya kebutuhan untuk harus bergerak ke suatu tempat. Orang bergerak akan semakin sedikit dan selektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun