Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Percaya dan Mencari Tuhan

12 Mei 2018   15:41 Diperbarui: 29 Mei 2018   11:25 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: awaken.com

Manusia, terutama para ilmuwan yang terus-menerus berusaha menguak semua misteri alam semesta, pada titik tertentu akan bertemu dengan Sang Misteri itu sendiri. Mereka, yang sebagian besar atheis dan tidak percaya agama, yakin akan mampu menguak semua misteri yang ada. Untuk itu mereka membaktikan hidupnya untuk bergelut dengan angka-angka, dan simbol-simbol demi merubah misteri menjadi tidak misteri lagi.

Dan di tengah-tengah pencarian misteri yang hingga kini dan mungkin ribuan tahun lagi masih belum akan berujung, mereka telah bertemu dengan Sang Misteri itu sendiri. Bukan berarti telah menyelesaikan pekerjaannya, namun mereka semakin jatuh cinta dalam pencariannya, meski misteri lain selalu muncul dibalik terkuaknya sebuah misteri.

Mereka yang telah bertemu dengan sang misteri menyadari bahwa manusia sejatinya ada di dalam gelembung misteri yang maha luas dan maha kompleks. Mereka seolah diberi jalan sedikit demi sedikit untuk menguak Sang Misteri tanpa akan bisa menuntaskannya.

Namun sebagai imbalannya, mereka akan mendapatkan kecerahan akal budi yang semakin baik. Akal budi manusia akan semakin tercerahkan bila mau bergelut dan masuk ke dalam gelembung Sang Misteri itu sendiri.

Yang terakhir, Tuhan Sang Maha Segalanya menginginkan manusia untuk tidak sekedar percaya kepadaNya saja, namun juga berusaha untuk mencari dan menemui DiriNya. Manusia yang mencariNya akan ditunjukan bahwa yang'maha' itu bukanlah sesuatu yang sangat besar dan tak terjangkau.

Justru manusia yang berhasil menemuiNya akan mendapatkan hal-hal kecil dan sederhana. Manusia akan menemukan Tuhan dalam kehidupan rakyat kecil yang tidak berdaya secara ekonomi dan sosial. Akan ditemukan anak-anak kecil yang menggelandang di jalanan dengan tangan tengadah menghiba, serta anak yang selalu mengais-ngais sisa makanan di tempat sampah demi mengganjal perutnya. Mereka terpaksa harus membuang keceriaan masa kecilnya demi bertahan hidup.

Manusia yang telah menemukan Tuhan yang Maha Besar, akan dicurahi pemahaman dan kekuatan yang sangat besar untuk melihat dan mengoreksi ketidakadilan yang terjadi di sekitarnya. Itulah makna maha besar yang sesungguhnya.

Jadi, sejauh mana pencarian kita kepada Sang Alam? Sang Misteri? Dan Tuhan yang Maha Segalanya? Karena hanya dengan mencari dan menemuiNyalah, maka manusia akan memperoleh pertumbuhan kecerdasan pikir, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual yang berarti. Sekian.

Silahkan klik di sini untuk artikel lainnya

Facebook

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun