Mohon tunggu...
Komang Agus Suartama
Komang Agus Suartama Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ilmu Komunikasi

Lelaki berbadan tambun yang suka baligrafi, penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Simulasi dalam Media Massa: Virus Covid-19 atau Informasi yang Mematikan?

5 Januari 2022   10:32 Diperbarui: 5 Januari 2022   10:34 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dok.pribadi

Sebelumnya, mari kita berbicara tentang realitas yang dikontruksi oleh media massa dewasa ini. Dewasa ini media sangat berperan penting dalam kehidupan manusia, terlebih lagi di masa pandemi covid-19 yang dihadapi seluruh dunia saat ini. 

Dengan adanya kebebasan pers yang seluas-luasnya tentunya memberikan ruang luas kepada media khususnya media massa dalam memgkontruksi realitas informasi. 

Hal paling penting adalah bagaimana media masa ini menciptakan suatu simulasi yang tentunya dapat berpengaruh terhadap khalayak di tengah membludaknya informasi yang tidak dapat terbendung. Melihat hal tersebut tentunya manusia sebagai khalayak harus lebih jeli dalam membedakan simulasi yang diciptakan media massa dengan realitas yang ada dilapangan .

Ditengah banyaknya informasi covid-19 yang diciptakan oleh media, khalayak tentunya akan lebih percaya terhadap simulasi yang telah diciptakan media tersebut, sehingga informasi ini mampu menggiring opini publik dan mengubah pola pikir khalayak. Dengan pengertian ini, khalayak sangat mudah terpengaruh terhadap informasi yang belum tentu realitasnya. 

Selain percaya terhadap simulasi yang membetuk realitas, khalayak juga berlebihan dalam mengkomunikasikan informasi. Menyebarkan dan mengkomunikasikan informasi yang di dapat kepada khalayak lain agar ikut percaya dengan informasi tersebut. 

Misalnya saja khalayak menemukan informasi baru mengenai covid-19 dalam suatu media massa, kemudian khalayak ini mengkomunikasikan informasi tersebut sedemikian rupa kepada khalayak lain, hingga khalayak lain ini terpengaruh terhadap informasi yang disampaikan. Hal ini tentunya menjadi problematika yang nantinya akan menyebabkan timbulnya rasa takut berlebih, stres, dan depresi dalam masyaraka.

Dengan adanya pengaruh simulasi terhadap informasi mengenai covid-19 ini, nantinya akan membuat khalayak berani untuk mengambil dan mencoba hal-hal baru yang ditawarkan oleh keadaan simulasi. 

Misalnya suatu media massa menanyangkan informasi mengenai solusi lain agar terhindar dari covid-19 tanpa vaksinasi, sebagai khalayak yang lebih percaya simulasi daripada realitas tentunya akan memberanikan diri untuk memilih hal tersebut daripada melakukan vaksinasi yang sudah jelas realitasnya. 

Walaupun nantinya khalayak akan kembali pada asumsi mereka yang terakhir yaitu pada realitas bahwa covid-19 ini mematikan. Tapi dengan adanya simulasi ini dapat memputar balikkan fakta sehingga nantinya mungkin saja informasi mengenai covid-19 ini yang akan membunuh kita.

Peran media massa dalam penangana covid-19 ini menjadi hal yang sangat penting, akan tetapi karena kebebasan pers dalam media massa membuat meleburnya perbedaan antara perbedaan dengan realitas sehingga khalayak sulit untuk membedakan mana hal yang nyata dan mana hal yang menstimulasikan nyata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun