Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mbok Parti dan Kartini (Refleksi Hari Kartini)

24 April 2021   17:38 Diperbarui: 24 April 2021   17:46 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kalimat-kalimat ibu yang bernada merendahkan itu sontak membuat darah tinggi ayah kumat. Dan ujung-ujungnya, ayah kena stroke. Penyakit yang diderita selama bertahun-tahun itu membawa ayah menuju alam kubur. Kesibukan ibu dengan karir barunya, membuat hanya aku dan adik-adik yang merawat ayah. Ibu baru menyadari akan kesalahannya setelah ayah meninggal.

"Kok melamun?" Goncangan tangan Mbok Parti mengejutkanku.

"Enggak." Aku berusaha menghindar. "Aku masuk dulu ya, Mbok. Masih ada pekerjaan yang harus kuselesaikan," pamitku.

"O ya," sahut Mbok Parti sambil menata dagangannya di sebuah bakul kecil.

Lembah Tidar, 21 April 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun