Tidak kalah pentingnya, semangat gotong royong dan kerjasama menjadi keharusan dalam membangun bangsa ini lebih maju lagi, karena bangsa ini sejatinya tidak dapat dibangun oleh satu individu saja. Oleh karena itu, semangat ini harus digemakan lagi agar kita dapat menikmati bersama majunya Indonesia.
8. Tanggungjawab
Umpasa yang dikutip Gultom (dalam Bornok Sinaga, 2017:194) mengatakan: "Nunut si raja ni ompuna, ditangan ni napadot do haduma on." Artinya, ketekunan bekerja adalah wujud pertanggungjawaban dan hanya orang rajin yang akan mendapat kesejahteraan. Ketekunan dapat dimaknai kesungguhan hati dan pikiran dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Apapun permasalahan yang dihadapi, jika ketangguhan dalam diri anak tercipta maka permasalahan dapat terpecahkan. Lebih jauh, anak yang rajin bekerja diyakini mendapat anugerah kesejahteraan dalam hidupnya.
Dalam implementasinya, nilai-nilai budaya umpasa di atas berdayaguna untuk menanamkan nilai-nilai sikap dan perilaku  anak bangsa yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Sederhananya, umpasa adalah komposisi yang tepat untuk membentuk individu sesuai dengan nilai-nilai karakter luhur bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Manurung, J. 2017. Makna Umpasa pada  Acara Perkawinan Batak Toba(Kajian Antropolinguistik).Â
Pardede, M. 2017. Umpama and Umpasa of Batak Toba as The Source of LocalWisdom (A Cultural Analysis Based on Meaning and Function for Revitalitation).Â
Sihombing, T., M. 1998. Jambar Hata (Dongan tu Ulaon Adat). C.V. Tulus Jaya.
Simamora, R., C. 2016. Umpasa dalam Acara Adat Batak Toba ManulangiNatua-Tua di Kecamatan Pagaran Tapanuli Utara (Kajian Pragmatik).Â
Sinaga, B. 2017. Inovasi Model Pembelajaran Berbasis Budaya Batak.