- PendahuluanÂ
Remaja adalah masa depan bangsa. Merekalah yang akan meneruskan peradaban dan harapan bagi suatu bangsa. Terlebih untuk bangsa Indonesia, karena pada tahun 2025 Indonesia akan berada pada kondisi bonus demografi, kondisi dimana penduduk usia produktif lebih banyak dari usia non-produktif.
Menurut Santrock masa remaja adalah  masa transisi dalam rentang kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa.
Menurut WHO, yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Menurut Menteri Kesehatan RI tahun 2010, batas usia remaja adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin.
Akhir-akhir ini remaja sering kali melakukan perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat, contohnya seperti pencurian, penodongan, pelecehan seksual,dll. hal ini tentu akan berdampak buruk jika dibiarkan. Dalam jangka waktu yang panjang tentu hal ini dapat merusak generasi bangsa di masa depan dan akan berdampak kepada generasi berikutnya.
- IsiÂ
Pendidikan agama adalah pendidkan yang penting bagi masyarakat Indonesia yang berketuhanan yang Maha Esa. Pendidikan agama membekali pihak yang didik dengan norma-norma yang baik.
Dari hasil pendidikan agama akan menghasilkan religiusitas. Religiusitas adalah internalisasi nilai-nilai keagamaan dalam diri seseorang. Yang membuat orang tersebut memiliki norma keagamaan yang baik.
Pengaruh pendidikan agam islam terhadap pembentukan akhlaq remaja menempati kedudukan utama. Rasulullah menempatkan akhlaq sebagai misi pokok risalah Islam seperti  yang telah dijelaskan rasulullah yang artinya: "sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia."Â
Maksud dari pernyataan ini yaitu akhlaq yang baik sebagai bukti ibadah kepada Allah. Ibadah kepada Allah tidak hanya ibadah wajib saja tetapi emninggalkan perkara keji dan mugkar juga termasuk ibadah kepada Allah
Bagi remaja tentu pendidikan ini sangat penting sebagai bekal untuk menjalani kehidupan. Menurut penelitian juga tingkat religiusitas seorang remaja itu berbanding terbalik dengan kenakalan remaja.Â
Jadi, semakin tinggi religiusitas seorang remaja semakin rendah kenakalan remaja. Adapun cara pembentukan Akhlaq yang baik diantaranya dengan membiasakan melakukan hal yang baik, membiasakan bersikaf ikhlas, optimis,percaya diri dan sabar serta membiasakan berperilaku sopan kepada  masyarakat sekitar terlebih kepada orang yang lebih tua.Â