Dewasa ini, perusahaan tidak hanyamencari karyawan yang pintar secara akademis atau teknis, tetapi juga pintarsecara psikologis. Kemampuan mengelola emosi, membangun hubungan, danberadaptasi dengan lingkungan kerja kini menjadi faktor yang tak kalah penting.Itulah yang disebut Emotional Intelligence (EI) atau kecerdasan emosional, sebuahskill abad 21 yang terbukti berpengaruh besar pada kesuksesan individu maupunorganisasi.
Apa Itu Emotional Intelligence?
Daniel Goleman, penulis buku EmotionalIntelligence (1995), menyebutkan bahwa EI mencakup lima aspek: kesadarandiri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Berbedadengan IQ yang relatif stabil, EI bersifat dinamis dan bisa dikembangkanmelalui pelatihan serta pengalaman.
Bukti Penelitian: EI dan KinerjaKerja
Sejumlah penelitian menegaskan peranpenting EI dalam dunia kerja:
- TalentSmart (2019) menemukan bahwa 90%karyawan dengan performa terbaik memiliki EI yang tinggi, sementara hanya20% dengan performa terendah yang memilikinya.
- Studi oleh Joseph & Newman(2010) dalam Academy of Management Journal menunjukkan EIberkontribusi signifikan terhadap kinerja pekerjaan, khususnya dalampekerjaan yang membutuhkan interaksi sosial intensif.
- Survei World Economic Forum (2020)menempatkan Emotional Intelligence sebagai salah satu dari 10keterampilan utama yang dibutuhkan dunia kerja masa depan.
Data-data diatas mendukung adanyarelevansi antara EI yang dimiliki oleh karyawan dengan performanya dalampekerjaan. Karyawan dengan EI tinggi lebih mampu mengelola stres, bernegosiasi,bekerja dalam tim, dan memimpin dengan empati.
Bisakah EI Dilatih?
Banyak yang mengira kecerdasanemosional adalah sifat bawaan. Menurut berbagai studi membuktikan EI bisadikembangkan lewat pelatihan. Program seperti coaching, mindfulness training,dan role play komunikasi dapat meningkatkan kesadaran diri dan keterampilansosial.
Salah satunya penelitian yangdilakukan oleh Clarke (2010) di Human Resource Development Quarterlymenunjukkan bahwa pelatihan EI mampu meningkatkan kemampuan interpersonal dankepemimpinan peserta secara signifikan.
Kenapa Penting untuk Organisasi?
Di lingkungan kerja modern yangpenuh tekanan, EI menjadi faktor kunci dalam:
- Mengurangi konflik antar tim
- Meningkatkan kepuasan kerja
- Mendorong kepemimpinan yang efektif
- Membangun budaya kerja yang sehat
Dengan karyawan yang memiliki EItinggi, perusahaan lebih adaptif, inovatif, dan mampu menjaga retensi talentaterbaik.
PenutupÂ
Emotional Intelligence bukanlahbakat alami yang hanya dimiliki sebagian orang, melainkan skill abad 21 yangbisa dan harus dilatih. Perusahaan yang berinvestasi dalam pelatihan EI akanmenuai manfaat jangka panjang, mulai dari produktivitas hingga kepemimpinanyang berempati.
Jika Anda bekerja sebagai seorangHRD atau seseorang yang tertarik mencari program pelatihan EI atau soft skilllainnya, coba kunjungi kelasinstruktur.com. Di sana tersedia berbagai pilihankelas pengembangan diri dan pelatihan profesional yang bisa disesuaikan dengankebutuhan Anda maupun organisasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI