Salah satu hal yang sering membuat penghuni kost atau apartemen panik adalah saat AC mendadak tidak lagi menghembuskan udara dingin seperti biasanya. Padahal baru beberapa bulan lalu dipasang atau diservis. Udara di kamar terasa gerah, napas makin berat, dan akhirnya panggilan ke teknisi AC pun dilakukan.
Yang kemudian muncul adalah kalimat klasik yang hampir selalu sama,"Freonnya habis, Kak. Harus diisi ulang."
Sekilas terdengar wajar. Toh, kita terbiasa mengisi ulang berbagai hal seperti pulsa, kuota internet, bahkan air galon. Tapi tidak banyak yang tahu bahwa freon AC sebenarnya bukan komponen yang seharusnya habis secara rutin.
Freon bekerja dalam sistem tertutup
Artinya, selama tidak terjadi kebocoran, freon akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan tidak akan berkurang atau menguap. Maka ketika teknisi menyatakan bahwa freon perlu diisi ulang hanya dalam waktu 3 atau 6 bulan sejak terakhir diservis, patut dipertanyakan apa penyebabnya.
Sayangnya, tidak semua teknisi bersikap transparan. Beberapa di antaranya menjadikan freon sebagai "barang jualan" yang mudah ditawarkan, terutama kepada pengguna yang awam dan tidak sempat memeriksa kondisi AC secara mandiri. Seringkali, freon dituding sebagai penyebab utama AC tidak dingin, padahal penyebabnya bisa jauh lebih sederhana, misalnya filter udara yang kotor, mode AC yang tidak tepat, atau suhu ruangan yang terlalu tinggi karena ventilasi buruk.
Sebagai pengguna, kita perlu memiliki pemahaman dasar agar tidak mudah diarahkan ke tindakan yang tidak perlu. Jika freon benar-benar berkurang, pasti ada kebocoran di salah satu bagian sistem. Kebocoran ini seharusnya bisa ditemukan dan diperbaiki. Mengisi ulang freon tanpa mengatasi kebocorannya hanya akan menunda masalah, dan kalian akan terus diminta melakukan hal yang sama di kemudian hari.
Maka penting untuk tidak terburu-buru menyetujui isi ulang freon. Mintalah penjelasan yang masuk akal, dan jika memungkinkan, minta teknisi menunjukkan bukti kebocoran secara langsung. Apabila merasa ragu, tidak ada salahnya untuk meminta pendapat teknisi lain sebelum mengambil keputusan.
Sebagai penghuni kost yang harus mandiri mengurus kebutuhan rumah tangga, memahami hal-hal teknis sederhana seperti ini adalah bagian dari proses belajar hidup sendiri. Tidak perlu menjadi ahli, tetapi cukup kritis agar tidak mudah dirugikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI