Sebagai orang awam, kita memang tidak bisa langsung memberikan diagnosis atau terapi. Namun, sikap bijak dan penuh empati bisa membuat perubahan besar:
- Menjaga ucapan agar tidak memperburuk keadaan.
- Melaporkan kepada pihak keluarga atau lembaga terkait jika kondisinya membahayakan dirinya maupun orang lain.
- Mengajak masyarakat sekitar untuk lebih peduli, bukan justru menjauhi atau mempermalukan,
- dan yang tidak kalah pentingnya adalah dengan tidak membuat mereka terisolasi, dengan melibatkan mereka dalam aktivitas sosial ringan, sesuai kemampuan dan kenyamanan mereka.
Penutup
Gangguan jiwa adalah kenyataan yang hadir begitu dekat, kadang tanpa kita sadari berada di sekitar kita. Mereka bisa saja tetangga yang sering kita sapa, murid yang kita ajar, teman yang pernah kita kenal, bahkan kerabat yang kita cintai.
Dari kejadian-kejadian di atas saya belajar bahwa di balik sikap yang tampak aneh atau menyulitkan, ada jiwa yang sedang berteriak minta tolong.
Pada akhirnya saya menyadari satu hal penting: setiap orang, betapa pun rapuh jiwanya, berhak untuk sembuh atau setidaknya untuk dipahami dan diperlakukan dengan manusiawi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI