Peran Sederhana Dukung NZE
Net-Zero Emission? Belakangan istilah ini sering kita dengar bukan? Ya, istilah yang menjanjikan bumi Indonesia bakalan 'nol bersih emisi' 2050, selambat-lambatnya 2060, dimana kita akan membayangkan kehidupan kita akan bersih sebersih-bersihnya dari emisi alias zat-zat pembuangan racun yang dapat membahayakan mahluk hidup dan bersih dari pencemaran lingkungan.
Apakah bisa? Karna pada dasarnya setiap kali manusia bernafas saja, sudah menghasilkan karbon dioksida (CO2), konon lagi faktanya aktivitas kendaraan bermotor serta pabrik-pabrik di seluruh dunia membuang emisi gas rumah kaca ke atmosfer bumi, yang memicu pemanasan global dan perubahan lingkungan?
Ternyata, NZE alias nol-bersih emisi yang dimaksud disini adalah titik dimana sisa emisi gas rumah kaca diseimbangkan oleh teknologi yang menghilangkannya dari atmosfer.
Lantas, apakah hanya teknologi yang bisa menyerap emisi karbon? Ternyata tidak, secara alamiah, emisi terserap oleh pohon, laut, dan tanah.
Untuk itulah generasi milenial kita sedari dini diajarkan untuk memiliki kesadaran mencintai lingkungan sekitar, menanam pohon dan tanaman bioenergi lainnya di pekarangan rumah, tidak menebang pohon sembarangan dan diedukasi sejak dini agar memiliki komitmen mejaga kualitas lingkungan dimana mereka berada.
Seperti dilakukan oleh siswa SMA Negeri 13 Medan yang konsisten melakukan penelitian untuk mengetahui kualitas air sungai Deli yang melintas tepat di belakang sekolah ini.
Ya, sungai Deli panjang 76 kilometer, dengan Hulu sungai ada di kaki Gunung Sibayak yang dipenuhi dengan pemandian air panas Raja Bernegh di Kabupaten Karo, lalu melintasi ke sungai yang ada di Kabupaten Simalungun, melewati Deli Serdang dan Serdang Bedagai, mengalir hingga ke tengah-tengah kota Medan sebagai hilir dari sungai ini dan bermuara di Laut Belawan, sangat perlu diketahui bagaimana kualitas airnya, apakah sudah tercemar atau masih bisa dikonsumsi?
Terus terang, kurangnya kesadaran warga sekitar yang masih membuang sampah, limbah rumah tangga dan limbah industri membuat sungai ini tercemar, sehingga warga sekolah berkampanye dengan aksi-aksi nyata menjaga dan melestarikan sungai Deli mendukung langkah Net-Zero Emissions.
'Jumat Bersih', program sekolah untuk membersihkan dalam dan sekitaran sekolah, seluruh warga sekolah berperan membersihkan lingkungannya, termasuk sungai Deli, caranya membagi beberapa anggota ekskul pecinta lingkungan turun ke pinggiran sungai membersihkan sampah organik maupun anorganik penghambat laju air sungai.