Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bangkit Melawan Pandemi dengan Disiplin dan Protokol Kesehatan Agar Lebaran Bermakna Indah pada Waktunya

20 Mei 2020   13:57 Diperbarui: 20 Mei 2020   14:03 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangkit dan Bersatu Melawan Covid-19 dengan Protokol Kesehatan dan Disiplin Diri Modal Bersatu Menyambut Lebaran. ilustrasi: duniausaha.com

Sungguh, tidak terasa kita sudah genap tiga bulan melaksanakan work from home alias berkegiatan di rumah saja dalam upaya pemerintah untuk menekan penyebaran pandemi global covid-19 dengan harapan jumlah yang tertular dan terinfeksi hingga kasus meninggal dunia bisa ditekan dengan baik.

Lalu Puasa Ramadan juga sudah memasuki hari ke-27 dan kita bersyukur karena Puasa Ramadan kita masih bisa berlangsung dengan baik dan kita optimis dapat meraih kebaikan dan berkah melimpah di saat Lebaran nanti yang tinggal hitungan hari saja.

Lebih bersyukur lagi karena hari ini bertepatan dengan hari yang paling bersejarah bagi negeri ini, walau tidak masuk dalam kalender hari merah, namun setiap tanggal inilah Negara kita, NKRI atau bisa disebut dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia mengukir sejarah dengan bertekad untuk Bangkit dari Keterpurukan dengan mulai adanya rasa kesadaran nasional sebagai "Orang Indonesia" yang ingin Merdeka dari penjajahan masa itu.

Organisasi Boedi Oetome, didirikan oleh Dr. Sutomo dan mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) 20 Mei 112 tahun yang lalu menjadi saksi sejarah bagaimana mulai bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme, serta yang paling penting adanya kesadaran diri untuk saatnya memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajahan Jepang maupun Kolonial Belanda.

Bangkitnya kesadaran inilah menjadi kata kunci yang harus kita ingat sampai sekarang. Sadar diri, bahwa kita adalah bangsa yang besar dan harus merdeka, berdiri diatas kaki sendiri, bayangkan, negara kita adalah negara yang kaya raya akan sumber daya alam.

Rempah-rempah berlimpah, minyak bumi tiada habisnya, seperti dalam lirik lagu Koes Plus, kail dan jala cukup menghidupmu, ikan dan udang menghampiri dirimu, orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman, cukup membuktikan mengapa tanah kita menjadi tempat jajahan yang paling memesona, hingga di era kekinian.

Walau tidak tampak secara nyata, namun jelas kita lihat bagaimana negara kita tempat rebutan investasi, ya karena Tanah Air kita masih mempesona dengan segala sumber kekayaan alamnya, sehingga berbagai cara masih dilakukan, bagaimanalah agar untung dari bisnis sumber kekayaan alam yang kita punya.

Contoh sederhananya, bagaimana panjangnya proses kembalinya Freeport ke pangkuan Ibu Pertiwi kita. Tambang emas yang ada di perut bumi Gasberg, Timika, Papua seperti kita ketahui merupakan tambang emas yang kepemilikan sahamnya hanya 9,36% selama kurang lebih 50 tahun lamanya.

Namun, sejarah baru dimana saham Freeport 51% dipegang oleh Indonesia, menjadi salah satu bukti bahwa kita harus bangkit untuk menjaga dan merawat kekayaan alam kita dengan baik yang pemanfaatannya untuk kesejahteraan Rakyat Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Hari ini juga harusnya menjadi momen kebangkitan kita untuk berjuang bersama menghadapi dan memerangi pandemi global covid-19 yang sudah tiga bulan menghantui kehidupan sosial dan bermasyarakat kita.

Ini adalah momen yang tepat untuk kita semua agar bangkit memerangi pandemi global covid-19 dengan pola hidup baru bernama physical distancing ataupun social distancing, dimana membatasi jarak, hidup disiplin dengan memakai masker keluar dari rumah, menghindari kerumunan dan tetap meminimalisir kegiatan di luar rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun