Mohon tunggu...
Agustine Ranterapa
Agustine Ranterapa Mohon Tunggu... Guru

Aku seorang Guru SD. Tidak ada keajaiban dalam pekerjaanku. Aku tidak pernah berjalan diatas air dan aku juga tidak mampu membela lautan. Tetapi yang aku tahu, aku adalah seorang pemimpin pembelajaran yang mencintai anak-anak didikku. Karena menurutku seni tertinggi seorang guru adalah bagaimana ia menciptkan kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan". Alhamdulillaah ditakdirkan menjadi seorang guru.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kontemplasi: Pulang Sebelum Dipanggil Pulang

2 Oktober 2025   20:33 Diperbarui: 2 Oktober 2025   20:33 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahai diri, tidakkah kita rindu pada ketenangan sejati? Tidakkah kita ingin merasakan lapang yang tidak bisa diberikan oleh dunia? Ketahuilah, ketenangan itu hanya ada ketika hati kita bersandar pada Allah. Sebab Allah berfirman: "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28). Maka mari kita pulang. Pulanglah sebelum dipanggil pulang. Pulanglah dengan taubat, dengan amal shalih, dengan hati yang bersih, dengan cinta yang ikhlas. Sebab pada akhirnya, hanya ridha Allah yang akan menemani kita melewati gelapnya kubur, dahsyatnya padang mahsyar, dan beratnya timbangan amal.

Wahai jiwa, jangan tunggu esok. Karena esok bukan milik kita. Gunakan hari ini untuk memperbaiki diri, menata hati, dan mendekat pada Ilahi. Semoga kelak ketika dunia meninggalkan kita, kita tidak kehilangan segalanya. Sebab kita masih punya Allah dan DIAlah yang cukup, yang abadi, yang menjadi tujuan akhir segala perjalanan. Allaahul musta'an...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun