Mohon tunggu...
Agus Budiana
Agus Budiana Mohon Tunggu... Jurnalis, Pengamat Media Komunikasi Politik

Membaca dan menulis adalah salah satu kekuatan seseorang dalam membentuk eksistensi diri. Dengan membaca dan menulis kita akan menemukan makna dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merawat Keberagaman dalam Kehidupan Kita

26 Juni 2025   11:26 Diperbarui: 28 Juni 2025   00:35 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Keberagaman antar manusia yang bersatu dalam kebersamaan yang damai, rukun dan harmoni (Sumber : Freepik)

Anugerah yang diberikan Tuhan pada kita semua sebagai mahluknya adalah, keberagaman sebagai kondisi realitas kehidupan yang harus kita terima, hadapi dan jalani secara bersama-sama. Kita terkondisikan pada lingkungan yang beragam dengan orang-orang disekeliling kita. Tentunya hal ini merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa kita hindari, adapun yang menjadi perbedaan dalam keragaman biasanya berasal dari : suku, agama, ras, budaya dan antar golongan. Biasanya perbedaan ini merupakan kepemilikan kelompok secara komunal artinya, setiap orang didalamnya diikat oleh kesamaan SARA tadi.

Terciptanya kelompok komunal orang-orang atas dasar persamaan dalam nilai-nilai yang diyakini sebagai pedoman hidup merupakan suatu modal sosial berharga bagi suatu bangsa. Karena apabila disatukan dengan kelompok-kelompok non komunal lainnya, tentunya akan menjadi suatu kekuatan besar sebagai identitas bangsa dalam suatu negara. Namun realitasnya karena manusia adalah mahluk dinamis, dari kumpulan kelompok  orang-orang inilah dinamika hubungan kerap terjadi dengan kelompok non komunal lainnya yang  berbeda nilai.  Terkadang apabila terdapat suatu persoalan-persoalan kerapkali terjadi gesekan. Banyak hal yang menjadi pengaruh  terjadinya gesekan tersebut.  Hal ini sesuai dengan pendapat Yohanes Heri Widodo (2019) “Semakin banyaknya relasi non komunal membawa konsekuensi melemahkan interaksi dan interdepedensi kehidupan bertetangga yang berdampak negatif terhadap psikologis dan fisik bagi individu-individu di dalamnya,” 

Padahal sebenarnya apabila kita telaah lebih jauh kebersamaan kelompok komunal dengan kelompok non komunal sudah terbukti dan  terjadi. Faktanya terdapat juga kerukunan, keharmonian dua kelompok yang berbeda komunal dapat hidup bersama-sama. Bahkan turun temurun dari leluhurnya. Misal kampung Susuru desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kebupaten Ciamis, hidup dalam kurun waktu  yang lama warga disana dalam ragam keagamaan dengan kedamaian dan penuh harmoni: Sunda Wiwitan, Islam, protestan dan khatolik. Tempat ibadahnyapun berdiri tegak saling berdampingan. 

Sikap yang dilakukan

Kebersamaan dalam melihat saudara-saudara kita yang berbeda dan beragam dengan kita, tentunya diperlukan kesadaran untuk selalu merawat kerukunan, kedamaian dan keharmonian yang ajeg agar hidup kita senantiasa ada dalam keberadaannya secara realitas dan positif.

Kesadaran dalam  melihat  orang-orang disekeliling kita yang mempunyai nilai dan  gaya hidup yang berbeda, hindari sikap eksklusif atau menghakimi  terhadap individu yang memiliki pandangan yang berbeda.  Kita harus memahami bahwa keberagaman adalah aset bukan ancaman.

Senantiasa berkomunikasi dengan komunikasi inklusif dalam suatu kegiatan  pertemuan-pertemuan dan  saat mengambil suatu keputusan, selalu memastikan ada saluran terbuka dengan orang-orang atau kelompok non komunal di lingkungan kita. Undang masukan dan pertimbangkan perspektif mereka, meskipun pada akhirnya keputusan mungkin berdasarkan nilai kelompok komunal.

Hal yang tidak kalah penting adalah selalu menghargai ruang individu, adalah sangat penting untuk menghargai ruang pribadi dan kebutuhan akan privasi individu non komunal. Hindari paksaan atau tekanan untuk bergabung dalam setiap kegiatan. Selanjutnya saling berbagi manfaat dan sumber daya. Misal fasilitas umum yang dikelola oleh kelompok komunal. Pastikan aksesnya terbuka dan adil bagi semua warga termasuk kelompok non komunal. Hal ini dalam rangka membangun rasa memiliki secara bersama-sama dan mengurangi potensi konflik.

Dengan menyikapi hal-hal diatas, baik kelompok komunal dan non komunal dapat bergerak melampaui perbedaan dan menemukan cara  untuk hidup berdampingan secara harmonis. Kuncinya adalah saling menghargai, komunikasi terbuka dan kemauan untuk beradaptasi demi kebaikan bersama.

Semoga...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun