Mohon tunggu...
Agus Budiana
Agus Budiana Mohon Tunggu... Jurnalis, Pengamat Media Komunikasi Politik

Membaca dan menulis adalah salah satu kekuatan seseorang dalam membentuk eksistensi diri. Dengan membaca dan menulis kita akan menemukan makna dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Salah Paham komunikasi

27 Maret 2025   13:41 Diperbarui: 27 Maret 2025   13:41 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sekelompok orang dalam proses komunikasi tatap muka (Sumber : Freepik)

"Fulan, tadi saya dapat pesan dari ketua bahwa kamu besok bertugas menjadi pembawa acara awal dan akhir dalam acara bincang santai". Pada hari pelaksanaannya Fulan sudah duduk manis didepan forum yang telah disediakan dengan rapinya. Pada saat kehadiran pembicara, semua menjadi heboh dan panik.Terutama mengenai tugas yang dijalankan oleh Fulan. Namun suasana cepat teratasi setelah salah satu panitia yang bertugas sebagai pembawa acara sudah hadir. Kekeliruan kondisi diatas bisa terjadi dimana saja, karena informasi yang diterima dari ketua sebagai sumber pertama tidak jelas. Artinya yang menerima informasi dari sumber pertama tidak mengkonfirmasi ulang dan meminta penjelasan mengenai tugas yang di berikan yang akan disampaikan pada Fulan. Ternyata selidik punya selidik  tugas Fulan adalah sebagai pembawa acara MC, bukan sebagai moderator.

Dalam konteks komunikasi suatu informasi biasanya berupa pesan yang disampaikan, pesan ini muatan materinya bisa beragam tergantung apa yang menjadi kebutuhan dan kepentingan yang dimaksudkan. Bisa jadi kita menyampaikan pesan tentang A namun yang muncul menjadi B, jelas ada proses pesan yang hilang yang tidak di pahami secara jelas. Kegaduhan, pertengkaran mungkin sampai berantem sekalipun bisa terjadi, salah satu sumber masalahnya karena adanya kesalah pahaman dalam mencerna suatu pesan komunikasi. Salah paham dalam komunikasi apabila tidak ditangani dengan baik, akan menimbukan konflik dan merusak hubungan. Kesalahpahaman dalam komunikasi  tersebut diakibatkan  : 1) masalah dalam mengembangkan pesan; 2) masalah dalam menyampaikan pesan; 3) masalah dalam menerima pesan; 4) masalah dalam menafsikan pesan  Purwanto dalam Rustiana (2016).

Pentingnya menata pesan komunikasi dengan baik bagi penyampai pesan sangat diperlukan, karena menyangkut dampak yang akan muncul kemudian. Terutama dalam proses komunikasi yang dilakukan  lebih dari dua orang, dan memerlukan kejelasan makna dari pesan yang akan disampaikan. Salah lafal, istilah, ucap dapat menimbulkan persoalan-persoalan  ke depan.  Upaya perencanaan komunikasi yang dilakukan dengan baik oleh penyampai pesan dan pemahaman pesan oleh penerima pesan  menjadi faktor utama. 

Keseimbangan antara penyampai pesan dan penerima pesan

- Penyampai pesan,

Pesan disampaikan secara langsung, gunakan bahasa sederhana hindari penggunaan istilah teknis yang tidak dipahami, hindari kalimat yang berbelit-belit yang akan menimbulkan pemahaman secara ambigu. Berbicara dengan nada tenang menghindari marah atau menyalahkan.

Terbuka dengan umpan balik ada kesediaan untuk memperbaiki diri, memberikan klarifikasi apabila pesan yang disampaikan diminta diperjelas kembali. Klarifikasi disertai contoh-contoh kongkrit. Memilih media yang tepat  tergantung situasi dan konteks, pilihan bisa menggunakan komunikasi tatap muka atau tertulis.

- Penerima pesan,

Setelah menerima pesan untuk menegaskan kembali makna pesan yang disampaikan penyampai pesan, meminta diulang kembali dalam konfirmasi untuk memastikan kita memahaminya dengan benar. Fokus pada penyampai pesan perhatian penuh dan hindari gangguan dan jangan menyela ketika penyampai pesan belum selesai atas pesan yang disampaikannya.

Perhatikan bahasa non verbalnya : ekpresi wajah, bahasa tubuh dan tanda kode-kode lainnya. Memahami perspektif dan perasaan penyampai pesan, tidak berasumsi apa yang disampaikan oleh penyampai pesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun