Mohon tunggu...
Agus Sugiarta
Agus Sugiarta Mohon Tunggu... Gembala Komunitas Marginal

membaca, mengamati, menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Satu Rahim, Satu Iman: Reuni SATI Satukan Pelayanan Lintas Generasi

28 Juni 2025   22:16 Diperbarui: 28 Juni 2025   22:16 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karanglo, Malang -- Reuni akbar alumni Sekolah Tinggi Teologi (STT) Satyabhakti Indonesia (SATI) yang digelar di kampus Karanglo bukan sekadar ajang temu kangen. Bagi Pdt. Agustinus Dermawan, M.Div., Ketua STT SATI, pertemuan ini adalah momen spiritual yang sarat makna: menyatukan kembali hati, pikiran, dan semangat pelayanan lintas generasi dan denominasi.

Dalam wawancara eksklusif, Pdt. Agustinus menyampaikan bahwa inti dari reuni ini adalah untuk mengingat kembali akar persaudaraan yang mengikat seluruh alumni SATI. "Kami semua pernah dikandung oleh rahim yang sama, yakni STT SATI. Maka sekalipun kita berbeda angkatan, berbeda gereja, bahkan berbeda latar belakang, kita tetap saudara. Kita semua dilahirkan oleh lembaga yang sama," ujarnya dengan penuh semangat.

Menurutnya, kesadaran akan persaudaraan ini bukan hanya simbolik, tapi menjadi kekuatan rohani yang nyata dalam menghadapi tantangan pelayanan. "Salah satu tantangan terbesar dalam pelayanan adalah perasaan sendiri. Tapi melalui reuni ini, kita diingatkan bahwa kita tidak sendiri. Kita punya saudara-saudara yang seiman, seperjalanan, dan seperjuangan," lanjutnya.

Namun, reuni ini tak berhenti pada dimensi emosional atau spiritual semata. Ada tujuan ke depan yang juga menjadi fokus penting: membangun jejaring (networking) pelayanan yang lebih kuat dan relevan. Pdt. Agustinus menekankan bahwa momentum reuni bisa menjadi sarana strategis untuk bertukar pikiran, berbagi pengalaman, hingga mengembangkan kolaborasi konkret di lapangan pelayanan.

"Reuni ini membuka ruang bagi alumni untuk berbagi sumber daya dan ide. Misalnya, ada alumni yang kini terlibat dalam pelayanan melalui unit usaha kecil atau UKM. Mereka tidak hanya berbisnis, tapi menjadikannya sebagai sarana menjangkau jiwa dan memperlengkapi gereja untuk masuk ke berbagai lapisan masyarakat," jelasnya.

Gagasan tentang UKM dalam pelayanan mencerminkan bahwa SATI terus mendorong lulusannya untuk adaptif terhadap perubahan zaman. Pelayanan bukan hanya di mimbar, tetapi juga dalam bentuk kreatif dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa kepercayaan atau trust yang telah terbangun di antara para alumni menjadi modal besar untuk kolaborasi pelayanan masa depan. Karena ikatan persaudaraan telah terbentuk sejak masa studi, pertemuan seperti ini menjadi peluang emas untuk membangun pelayanan kerajaan Allah secara bersama-sama.

"Kita tidak hanya berkumpul demi kenyamanan dan nostalgia. Tapi kita ingin menanyakan: Apa yang Tuhan mau kerjakan melalui jaringan ini? Bagaimana kita bisa membangun pelayanan yang lebih luas, berdampak, dan saling memperkuat?" tutur Pdt. Agustinus.

Reuni ini juga membawa para alumni kembali menatap almamater mereka dengan penuh rasa syukur dan harapan. Dalam pandangannya, STT SATI adalah ladang yang telah menabur banyak benih ilahi, dan para alumninya adalah buah-buah dari benih tersebut.

"Kami percaya, Tuhan mendengar doa-doa para alumni bagi alma maternya. Tiap kali mereka datang kembali ke kampus dan melihat perkembangan yang terjadi---baik secara fasilitas, jumlah mahasiswa, maupun visi pelayanan---itu menjadi tanda bahwa Tuhan masih bekerja di tempat ini," kata Pdt. Agustinus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun