Mohon tunggu...
W Agung  Sutanto
W Agung Sutanto Mohon Tunggu... Guru - Sambang agar Sambung

guru jas sd di Gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Juru Junjung

24 Juli 2012   06:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:41 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jadikan potret hidup menjadi indah dan menarik. Ada sesuatu yang unik dan misteri setiap diri. Ada kebahagiaan dan daya tariknya . Terbukti dengan semangat dan kecintaan kepada profesi. Dan akan sebagai saksi setiap apa yang kita lakukan. Percayalah malaikat tetap mencatat sekecil apapun perbuatan kita semua. Otomatis terekam dalam memori kehidupan ini.

Sebuah potret dari tipe ibu pekerja yang tetap semangat menggapai masa depan keluarganya. Simple dan singkat . Ibu Samanto. Kebetulan nama yang tak asing di telinga . Dan bukan dari produkluar negeri. Sosok ibu rumah tangga dengan usia sudah 50tahunan dengan beban kerja angkat junjung barang. Bertugas mengangkat dan mengangkut barang dengan gendongan. Walaupun saat ini memang ada transportasi kendaraan. Namun tetap saja jasa ini masihterpakai. Misal saja membawakan barang dari gudang yang terletak disebelah pasar untuk dipindah kan untuk dasaran. Sehingga mengangkatnyahanya perlu dengan jasa manusia.

Beban tanggungan dengan 2 anak. Beban di rumah masih menanaggung beban dengan dua orang anak.Mengatasi dan mengangkatbeban hidup . Sudah10 tahun lalu setelah ditinggal suaminya. Dan saat ini masih menanggung seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah SMK. Dengan maksud dapat mengatasi beban keluarga dan sebagai mata pencaharian setiap shari .

Pengasilan tidak begitu besar dari angkat junjungnya. Ada yang memberi mengangkatkan barang dari dalam pasar ke jalan untuk diangkut kendaraan. Ada yang member 1000, atau yha kadang 500. Kelihatan kecil sekali bila dibanding kehidupan yang ada di perkotaan.

Untungnya sudah ada lengganan yang dapat dijadikan masukan pokok. Dari beberapa pedagang pasar yang ada. Misalkan dari bu Surip pedagang roti, bu jinto pedagang sembako. Diantara ini sudah dapat dipastikan ada kemasukan.

Kerja tiap pasaran pahing, wage dan kliwon. Seminggu kerja 3 sampai 4 hari saja lainnya untuk mengurus kambing-kambingnya. Walaupun hanya 3 ekor namun sudah lumayan untuk kegiatan hariannya. Syukur dapat sebagai tabungan akhir tahun. Dapat dijual dan digunakan untuk mencukupi kebutuhan nya.

Imbalan dan penghasilan yang masih minim. Mengisyratkan bahwa hidup ini ternyata beraneka. Dengan sekian juta penghasilan malah hidup tak jelas arahnya. Malah ada yang pas-pasan anak dan kelurganya malah kompak dan sehat.

Dari keluarga bu tukang gendong ini ternyata anaknya giat bekerja. Dengan semangat sekolah yang kebetulan tak Tanya SPP nya 70 ribu per bulan. Dan cukup sekolah yang dekat dengan rumah. Sehingga beaya yang lainnya tidak membengkak.

Kerja adalah sebuah apresiasi diri dan pilihan. Orang yang aktif akan menjadikan hidup bernuansa dan indah. Yang dilihat adalah prestasi kerja. Niatkanlah sebagai langkah yang berkah. Dalam rangka menunaikan nilai-nilai ilahiyah. Semoga tetap semangat dan kuat. Berjuanglah..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun