Kultur organisasi tidak dibuat hanya untuk memenuhi slogan ruang kerja, ruang rapat dan ruang direktur perusahaan. Kultur perusahaan dibuat untuk mengeksekusi strategi yang ada. Lalu bagaimana perusahaan menentukan budaya organisasinya sedangkan setiap fase perkembangan mempunyai kulturnya sendiri?
Ya, tentu saja pertumbuhan yang ingin dicapai, entah itu dengan mengembangkan pasar baru, produk baru atau dua-duanya harus diselaraskan dengan 'trend perilaku konsumen'.
Contoh trend perilaku konsumen untuk produk di tahun depan adalah digitalisasi. Mereka nyaman dengan beli online, pesan online dan tidak ingin keluar ruang ketika melakukan pembelian. Nah ketika perusahaan anda tetap melakukan budaya perusahaan pelayanan langsung di kantor, maka tentu saja hal tersebut tidak akan sejalan dengan trend perilaku konsumen.
Saya mencontohkan dengan dunia usaha buku yang saya geluti. Para calon pembeli buku untuk trend ke depan lebih nyaman beli buku dari genggamannya. Sekali klik dan beli lalu buku nyampe ke rumah! Mereka malas ke luar ke toko buku karena faktor panas dan kemacetan jalan.
Nah, bagaimana para pelaku usaha buku menangkap trend perilaku konsumen buku ini? Tentu saja apabila tetap ada yang bertahan dengan cara konvensional yaitu pembeli datang ke toko buku maka lambat laun usaha yang tidak mengikuti trend perilaku konsumen ini akan terseok dan collaps.
Dengan demikian, seiring dengan pertumbuhan usaha yang diinginkan. Budaya perusahaan juga harus ikut berkembang, berubah dan tumbuh sesuai dengan trend yang ada.
Apakah budaya perusahaan anda sudah senantiasa berubah mengikuti pola pertumbuhan yang diinginkan?Â
Salam bertumbuh untuk perusahaan anda!