Dalam customer oriented, apapun yang dilakukan orientasinya adalah pelanggan, dan bukan dirinya sendiri.
Ketika seorang pelaku service memberikan sebuah service kepada pelanggan dan pelanggan meminta macam-macam atau meminta lebih, kadang pelaku service tersebut kesal. Kekesalan tersebut terjadi karena ia memandang dari sudut pandang dirinya sendiri. Pelaku service tersebut bukan memandang dari sisi pelanggan.
Bila seorang pelanggan meminta macam-macam kepada anda sebagai seorang pelaku service, saat itu gunakanlah sudut pandang pelanggan, bukan sudut pandang anda sendiri. Masuklah dalam pikiran pelanggan. Kira-kira apa yang menjadi pandangan pelanggan saat itu terhadap anda, terhadap service anda, dan terhadap perilaku anda. Saat itu pelaku servie akan mendapatkan sesuatu yang berbeda dari sudut pandang ini.
Saat pelaku servie melakukan kegiatan service dengan menggunakan sudut pandang pelanggan, ia akan dapat mengeluarkan sebuah sikap yang dinamakan excellentservice!
Inilah yang dinamakan Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan.