Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kerap Hujat Infrastruktur Jokowi, Oposisi Tersandung Kasus Malfungsi Fasilitas Umum

11 April 2019   16:13 Diperbarui: 12 April 2019   00:05 3402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis pembangunan infrastruktur pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi-JK (pdf. Majalah Gatra edisi November 2017).

Di sisi lain, para pencela  yang berkedok agama kerap mempertontonkan kebodohan fikih yang menyalahi aturan penggunaan fasilitas umum. Azas keadilan pun kerap  diabaikan, bahkan secara terang-terangan.

Contohnya adalah salat Jum'at di jalan raya  karena sedang berdemo, padahal pengguna jalan sedang padat-padatnya karena hari kerja dan masjid jami untuk Jum'atan juga tersedia.

Berbeda kasusnya dengan  salat Ied yang dilakukan saat libur nasional. Pada hari itu jalan raya menjadi lengang karena seluruh umat Islam memang sedang berkumpul di mesjid dan akibatnya jamaah salat Ied meluber hingga ke jalan.

Massa aksi demo salat di jalan raya (merdeka.com).
Massa aksi demo salat di jalan raya (merdeka.com).
Kasus penyalahgunaan fasilitas berikutnya adalah penggunaan Gelora Bung Karno sebagai tempat salat subuh berjamaah menjelang kampanye Akbar Prabowo-Sandi hari Minggu lalu.

Akibat persiapan yang tidak matang, makmum pria dan wanita bercampur selang-seling, dan  tidak jelas urutan safnya  karena ada posisi makmum pria berada di belakang wanita. Arah kiblat pun jadi rancu bagi makmum yang berada di bangku penonton karena arsitektur  stadion yang melingkar. Bangku penonton fungsinya adalah tempat duduk untuk menonton, bukan tempat salat.

Keteledoran panitia kampanye akbar Prabowo-Sandi menjadi keprihatinan  karena pihak oposisi selama ini lantang berteriak atas nama agama untuk menghujat pemerintah. Salah satu hujatannya adalah justru karena pemerintahan Jokowi giat membangun infrastruktur.

Kasus salat Jum'at di jalan raya tanpa alasan yang kuat secara syar'i, maupun salat subuh berjamaah di stadion yang kacau safnya mencoreng  citra muslim Indonesia di mata dunia. Seolah-olah kekurangan ulama yang faham fikih, umat Islam Indonesia menanggung malu  gara-gara salah kaprah penggunaan infrastruktur yang tidak pada tempatnya.

Sebaliknya bagi Jokowi yang saat ini maju dalam Pilpres 2019 bersama K. H. Ma'ruf Amin, kerja nyata selama periode pertama akan menjadi modal untuk meraih simpati dari pendukungnya dan sebagian besar undecided voters yang belum menentukan pilihan. Apa yang kurang selama periode pertama dapat dilengkapi di periode kedua untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Apalagi pendampingnya sekarang adalah seorang ulama besar Indonesia.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun