Mohon tunggu...
Agung Pramono
Agung Pramono Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis

Agung Pramono berprofesi sebagai guru. Hoby menulis, olah raga dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Kita Harus Banyak Membaca?

29 September 2022   09:45 Diperbarui: 29 September 2022   10:03 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Arman dan Arya adalah teman sekelas SMA. Pada hari menjelang siang mereka sedang berbeda argumentasi.

“Seperti  orang pintar saja kamu, Arman. Kemana-mana membawa buku!” seru Arya teman kelas mengejekku.

“Memang harus orang pintar Arya, yang  kemana-mana membawa buku. Apa aku tidak boleh?”jawabku santai.

Sejak kecil bapakku selalu membawakan majalah Bobo. Membawa surat kabar Suara Karya. Bahkan bapak berlangganan majalah Penyebar Semangat setiap bulan. Dengan semua media tersebut menjadikan aku gemar membaca. Pengetahuanku bertambah selain ilmu yang didapat dari sekolah.

Waktu SMP perpustakaan adalah tempat yang sering kukunjungi selain kantin. Maka buku-buku perpustakaan sering aku pinjam. Buku-buku perjuangan dan buku-buku cerita rakyat sering kubaca.

“Anak-anak, Ibu harapkan kalian menjadi kutu buku!”perintah Ibu Nuryanti guru Bahasa Indonesia.

“Kutu buku, itu apa Bu?” tanya Sabar yang duduk dipojok kelas.

“Apakah binatang yang ada di buku, Bu” jawab Ratih.

“Kutu buku adalah orang yang gemar membaca buku.” jelas Ibu Nuryanti sembari memberikan motivasi tentang pentingnya membaca buku.

Buku adalah jendela dunia dan jembatan ilmu. Dengan membaca buku maka akan menambah pengetahuan yang belum kita ketahui. Sehingga wawasan kita bertambah. Dengan membaca buku  maka kita akan terhindar dari kebodohan dan ketidaktahuan. Buku bisa menghubungkan pengetahuan dengan kehidupan nyata.

Semenjak nasehat itu tertanam dalam diriku. Agar aku bisa menjadi juara maka tidak ada cara selain menjadi kutu buku. Selepas sekolah kegiatan yang kulakukan adalah menggembala kambing. Maka buku pelajaran sekolah setia menemaniku. Selepas isya membaca buku untuk pelajaran besok. Dengan sering membaca buku maka materi pelajaran seakan mudah. Maka apa yang dikatakan bu Nuryanti terbukti.  Aku menjadi juara kelas.

“Ternyata kau benar anak pintar,Arman. Selamat ya.” Ucap Arya sembari mengulurkan tangannnya.

“Terbukti  Arya, perkataan bu Nuryanti. Bila kita mencintai buku. Rajin membaca buku maka dunia bisa kita genggam.” Jawabku sambal merangkul Arya .

“Terima kasih, Arman. Aku ingin mengikuti jejakmu.” sambung Arya

Arman dan Arya adalah teman sejati. Ada kalanya berbeda pendapat, namun setelah itu mereka akan akur kembali dan menjadi sahabat saling mengingatkan.

*

“Seorang penulis harus sering membaca buku”

Dengan rajin membaca akan banyak yang kita ketahui sehingga ide menulis akan timbul. Selain itu kosa kata akan bertambah sehingga membuat tulisan kita semakin seru dan nikmat untuk dibaca. Dengan membaca maka kita akan terbiasa dengan kata, kalimat dan paragrap. Sehingga akan memudahkan tatkala menulis. 

Dengan rajin membaca maka kita akan mengenal gaya kepenulisan dari beberapa penulis sehingga akan menambah khasanah pengetahuan dan akan bisa menentukan gaya kepenulisan untuk blog, artikel atau yang lainnya.

Demikian sahabat kompasioner,pentingnya membaca akan menjadikan kita lebih mengusai materi pelajaran atau menguasai materi menulis.

Tangerang Selatan/29 September 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun