Seperti yang kita ketahui bahwa stroke adalah penyakit yang menyerang pembuluh darah diotak. Â Serangan stroke terjadi secara tiba-tiba, sehingga dikenal dengan Stroke attack (hampir sama dengan heart attack). Â Akan tetapi serangan stroke biasanya memberikan gejala sisa bagi penderita, seperti kelumpuhan di sebelah anggota badan, baik kelumpuhan ringan, berat, bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Jika terjadi kelumpuhan pada penderita, tentunya akan menurunkan kualitas hidup, dan akan membebani bagi anggota keluarga lainnya. Â Bisa anda bayangkan jika itu terjadi kepala keluarga, pencari nafkah, tentunya bukan hanya kualitas hidup penderita itu sendiri yang terganggu, akan tetapi anggota keluarga lainnya juga akan terganggu. Â Bisa kita bayangkan bagaimana seorang isteri mesti memapah, mendorong dengan kursi roda, memandikan, mengganti pempers, menyuapi suaminya yang terkena serangan stroke. Â Dan kondisi seperti ini tentunya berlangsung lama.
Pasti kita akan berpikir bahwa mencegah lebih baik dari mengobati? Â Benar! Â Karena terbukti jika kita membawa anggota keluarga kita yang terkena serangan stroke kurang dari 3,5 jam ke RS yang memiliki fasilitas stroke unit, maka angka kesembuhannya akan lebih tinggi walaupun masih menyisakan gejala sisa. Â Secara umum stroke dibagi 2 macam, yaitu stroke perdarahan (Haemoragic Stroke) dan stroke sumbatan (Ischaemic Stroke).Â
Terapi yang di berikan pada stroke perdarahan pada prinsipnya adalah mengurangi perdarahan yang terjadi dengan mengawasi secara ketat dengan menempatkan penderita di ruangan intensif. Â Sedangkan stroke sumbatan terjadi karena ada sumbatan pada pembuluh darah otak sehingga oksigenisasi berkurang, dan ini menyebabkan kerusakan jaringan otak yang digambarkan dengan lemas atau kelumpuhan sesisi anggota tubuh. Â
Tetapi bagaimana jika sudah terjadi dan terjadi kelumpuhan sebagian anggota tubuh?  Tentunya setelah melakukan pertolongan secara cepat ke RS dengan fasilitas stroke unit, dan masih ada gejala sisa, seperti kelumpuhan, tidak bisa berjalan, memegang, berbicara, tentunya kita  memerlukan rehabilitasi post stroke. Â
Rehabilitasi yang dilakukan pada pasien yang baru saja terkena serangan stroke ini penting sekali dilakukan secara benar. Â Penemuan teknologi penggunaan Robotic pada penderita stroke ini sangat membantu mempercepat pemulihan.Â
Dengan sistem komputerisasi, kekuatan penderita dicatat, dan gerakan akan disesuaikan, berapa jauh melangkah dicatat, sehingga akan menstimulasi memori diotak yang akan mempercepat pemulihan, sehingga penderita akan mampu berjalan sendiri. Â Pada penggunaan LOKOMAT ini penderita akan belajar berjalan dalam kondisi statis.Â
 Alat robotic lain yang digunakan adalah ARMEO, alat ini membantu pasien yang mengalami kelemahan anggota gerak atas baik  lengan maupun tangan.
Di negara-negara Eropa maupun Amerika sudah biasa menggunakan alat robotic ini untuk membantu pemulihan pasien post stroke, karena terbukti jauh lebih cepat pemulihannya, jika dibandingkan hanya dengan fisiotherapi secara manual.  Semua pelayanan  ini tersedia di Klinik Wijaya, sebagai pelopor klinik rehabilitasi stroke di Indonesia yang menggabungkan fisiotherapi konvensional dan Robotik terapi.   Selain Robotik terapi tentunya juga memberikan layanan konvensional seperti fisiotherapy, speech therapy maupun okupasi therapy.  Dengan kelengkapan layanan yang ada Klinik Wijaya menjadi solusi bagi jutaan penderita Stroke yang ada di Indonesia.Â
 Jika membutuhkan informasi lebih lanjut, silakan menghubungi  Klinik Wijaya, jl Wijaya 2 no 26 , kebayoran Baru, Jakarta Selatan   website : www.klinikwijaya.comÂ
dr Agung Budisatria, M.M.Â
Direktur Operasional Klinik Wijaya