Hubungan dengan proses, tanpa kesabaran, seseorang akan mudah putus asa. Mengapa? Karena proses Tazkiyatun Nafs itu panjang dan berliku.
7. Syukur: The Abundance & Focus Shift
"Ingatlah ketika Tuhanmu memberitahukan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu...'" (QS. Ibrahim 14: 7)
Syukur adalah pergeseran fokus dari kekurangan kepada kelimpahan. Dalam psikologi positif, ini gratitude practice yang terbukti meningkatkan kebahagiaan. Dalam tauhid, syukur adalah pengakuan bahwa segala nikmat sumbernya dari Allah.
Fungsinya, syukur membuat proses Tathhirul Qalb menjadi lebih mudah. Mengapa? Karena hati yang penuh syukur akan terjaga dari penyakit hasad dan dengki.
8. Tawakkal: Berserah Diri dan Kepercayaan Terakhir
"Siapa pun yang bertawakkal kepada Allah, pasti Allah akan mencukupkan keperluannya." (QS. Ath-Thalaq 65: 3)
Tawakkal adalah puncak dari penyerahan diri. Ini pergeseran keyakinan dari bergantung pada sebab (asbab) kepada Bergantung pada Allah sebagai Pengatur sebab (musabbibul asbab).
Kaitannya dengan neurosains, tawakkal terbukti mengurangi cognitive load dan kecemasan akibat illusion of control.
9. Tahawwul al-Qalb: Mengakui Kuasa Ilahi atas Setiap Pergeseran
"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati (Ya Muqallibal qulub), tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu." (HR. Tirmidzi)