Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 4 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 4 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung “Menulis bukan sekadar merangkai kata, tapi merawat jiwa dan meninggalkan jejak makna.”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Islamic Mind Shift: Mengubah Luka Batin Lebih Praktis, Instan, dan Nyata

3 Oktober 2025   06:46 Diperbarui: 3 Oktober 2025   08:18 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luka yang diserahkan pada Allah, berubah menjadi doa. Doa yang dipanjatkan, melahirkan ketenangan. |Image: Ade FM 

Nabi sendiri mengajarkan doa sebagai alat shifting instan:

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa gelisah, sedih, lemah, malas, kikir, takut, lilitan utang, dan tekanan manusia". (HR. Bukhari).

Ini jelas metode shifting mengalihkan gelisah menjadi tenang. Urutannya dari identifikasi rasa lalu serahkan kepada Allah, kemudian isi hati dengan doa & dzikir, dan In Syaa Allah hasilnya tenang.

5. Al-Ghazali - Shifting Pikiran dalam Ihya' Ulumuddin

Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa hati manusia bisa kotor oleh penyakit (hasad, marah, ujub, iri, dan dengki).

Solusinya adalah tazkiyah. Membersihkan dengan dzikir mengingat Allah, mengendalikan hawa nafsu, dan menanamkan niat ikhlas.

Menurut beliau, jiwa bisa bergeser (shift) dari lalai (ghaflah) menuju "hadir kepada Allah" (hudhur).

Sejarah Islam telah memberi teladan nyata tentang mind shifting sejati:
* Rasulullah mengubah luka menjadi doa,
* Umar bin Khattab mengalihkan amarahnya menjadi sabar,
* Imam Ahmad menjadikan derita sebagai jalan ridha,
* Nabi mengajarkan doa untuk menggeser gelisah menjadi tenang, sementara
* Imam Al-Ghazali menuntun umat agar keluar dari kelalaian menuju hati yang hadir bersama Allah.

Insight Praktis: Mind Shifting Islami (3 Langkah)

1. Identifikasi emosi: sadari luka, marah, atau rasa gelisah yang muncul.
2. Alihkan dengan doa & ayat: serahkan kepada Allah, isi hati dengan dzikir.
3. Rasakan pergeseran: dari gelisah menjadi tenang, dari marah menjadi sabar, dari luka menjadi doa.

Inilah mind shifting Islami yang bukan sekadar teori motivasi, tapi warisan Qur'an, Hadis, dan teladan salafus shalih.

Mind Shifting Islami lebih cepat, praktis dan signifikan, dan bisa dilakukan mandiri.|Dokpri
Mind Shifting Islami lebih cepat, praktis dan signifikan, dan bisa dilakukan mandiri.|Dokpri

Penutup: Kembali Kepada Ketenangan

Setiap gejolak hati, setiap luka batin, adalah panggilan untuk shifting - bukan sekadar melupakannya, tetapi mengubahnya menjadi pahala. Begitu juga, setiap kali hati kita diserang luka atau pikiran negatif, Islam memberi cara instan untuk menggesernya. Lewat doa, dzikir, dan memaknai ulang setiap cobaan, kita geser beban itu menjadi bekal. Bukan melupakan, tapi mengubah luka menjadi kekuatan ibadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun