Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung “Menulis bukan sekadar merangkai kata, tapi merawat jiwa dan meninggalkan jejak makna.”

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tulisan Itu Cermin Diri: Apa yang Audiens Baca, Itulah yang Mereka Ingat

27 September 2025   07:11 Diperbarui: 27 September 2025   07:08 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan adalah cermin yang memantulkan siapa Anda di mata audiens.|Ilustrator AFM

Seorang mahasiswa yang menulis esai di Kompasiana hari ini, mungkin lima tahun lagi tulisan itu akan dibaca oleh calon rekan kerja atau perekrut. Seorang pebisnis online yang menulis artikel edukatif di LinkedIn, bisa menjadikan tulisannya sebagai portofolio kredibilitas. Sebaliknya, tulisan yang sembrono bisa jadi “bukti permanen” ketidakseriusan.

Di sinilah tulisan berbeda dengan percakapan lisan. Kata-kata yang kita ucapkan bisa hilang, tetapi kata-kata yang ditulis akan terus hidup. Itulah mengapa Seth Godin, pakar pemasaran dunia, menegaskan: “The Internet is a machine designed to remember.”

Tulisan adalah cermin. Ia memantulkan siapa Anda di mata orang lain.

Mengapa Konsistensi Tulisan Adalah Investasi Branding

Tulisan bukan hanya milik Anda. Ia adalah milik publik yang membacanya, mengingatnya, dan menyimpulkan siapa Anda dari sana. Ia bisa jadi jembatan yang mempertemukan Anda dengan peluang baru, atau tembok yang menghalangi kepercayaan.

Jika Anda serius membangun personal branding, mulailah dengan hal sederhana: tulislah secara konsisten. Tidak perlu menunggu sempurna. Ambil satu topik yang Anda kuasai, tulis 600 - 800 kata minggu ini, edit sekali, lalu publikasikan. Ulangi minggu depan.

Seperti kata pepatah, reputasi bukan dibangun dalam sehari, melainkan dari kebiasaan kecil yang diulang. Dan tulisan adalah kebiasaan kecil yang efeknya bisa sangat besar.

Karena itu, sebelum menekan tombol “publish”, tanyakan pada diri sendiri: Apakah tulisan ini pantas menjadi cermin diri saya?

Jika ragu, jangan sungkan ikut bimbingan menulis agar lebih terarah. Karena pada akhirnya, jejak digital Anda adalah bukti paling nyata: apa yang audiens baca, itulah yang mereka ingat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun