Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana dengan konsistensi kualitas yang mendapat sorotan headline dan highlight. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg | 📞 +62 813-2045-5598 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meditasi Bulan Baru: Tren Spiritual Modern yang Mengikis Tauhid

22 September 2025   20:15 Diperbarui: 22 September 2025   20:15 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membongkar tren meditasi bulan baru yang tampak indah, namun berpotensi mengikis tauhid seorang Muslim.| unsplash.com

Allah berfirman:

"Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (ibadah) haji." (QS. Al-Baqarah: 189)

Ayat ini menegaskan fungsi hilal: penanda waktu. Tidak ada keterangan bahwa hilal membawa energi gaib atau pengaruh kosmik. Islam mengajarkan menyambut awal bulan dengan doa, amal shalih, dan muhasabah, bukan ritual asing yang membahayakan tauhid. Tauhid adalah cahaya, segala selainnya adalah bayangan

Alternatif Islami

Daripada mengikuti meditasi bulan baru, seorang Muslim dapat:
* Membaca doa saat melihat hilal: "Allhumma ahillahu 'alain bil-amni wal-mn...", yang artinya:  "Ya Allah, tampakkanlah hilal ini kepada kami dengan keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman" 
* Melakukan muhasabah diri: menetapkan target amal shalih di bulan baru.
* Menghidupkan malam dengan tilawah, shalat sunnah, dan dzikir.
* Menjadikan pergantian bulan sebagai pengingat bahwa umur terus berkurang dan amal akan dipertanggungjawabkan.

Jalan Sejati Menuju Ketenangan Batin

Fenomena meditasi bulan baru adalah wajah baru dari keyakinan lama. Yaitu menyandarkan harapan pada sesuatu selain Allah. Dengan balutan istilah modern, ia tampak indah, padahal sejatinya berpotensi mengikis tauhid.

Islam menawarkan jalan yang lebih mulia: doa, dzikir, tafakkur, dan amal shalih. Inilah jalan sejati menuju ketenangan batin.

"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28)

Catatan Penulis:
Artikel ini hadir sebagai peringatan agar umat Islam tidak mudah terbawa tren spiritualitas modern yang membungkus syirik dengan nama indah. Atau kemasan yang menarik hati. Karena, ketenangan sejati hanya ada dalam tauhid dan zikrullah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun