"Kekayaan tidak dimulai dari angka di rekening, melainkan dari keberanian menanam pola pikir baru yang selaras dengan mimpi besar."
Mungkin Anda pernah bertanya-tanya, mengapa ada orang yang kehidupannya serba mudah. Kekayaan finansialnya luar biasa, seakan orang tersebut jadi magnet uang. Sementara yang lain terus berjuang banting tulang tanpa hasil, atau hasilnya minim. Disisi lain, ada juga orang yang hidupnya berkelimpahan yang ia mulai usahanya dari nol. Sementara ada pula yang terus merasa kekurangan, meski penghasilannya naik dari waktu ke waktu. Seolah ia hidup tiada cukup, dan sibuk tiada henti.
Pertanyaannya: Apakah ini soal keberuntungan? Atau soal gaji, jabatan, dan bisnis yang "lebih hoki"?
Jawabannya, ternyata mengejutkan: bukan !
T. Harv Eker, melalui bukunya Secrets of the Millionaire Mind, membongkar satu hal mendasar yang selama ini jarang disadari: kekayaan dimulai dari pola pikir finansial. Cara Anda memandang uang, mengelola peluang, bahkan cara Anda bereaksi terhadap masalah. Semuanya, ditentukan oleh "program keuangan" yang tertanam di kepala sejak kecil.
Dan kabar baiknya: program ini bisa di-reset. Artinya, siapa pun bisa mengubah nasib finansialnya. Syaratnya, mudah. Ia bersedia membongkar cara berpikir lamanya, lalu menanam pola baru yang selaras dengan "peta pikiran jutawan." Dengan kata lain, anda atau siapa pun orangnya, bisa menulis ulang skrip finansialnya. Dari cara berpikir orang kebanyakan... menjadi cara berpikir ultra-kaya.
17 Rahasia Mindset Jutawan yang Bisa Anda Terapkan Hari Ini
Berikut adalah ringkasan poin kunci dari buku Eker, disertai rekomendasi praktis agar bisa langsung Anda terapkan di dunia nyata.
1. Pola pikir menentukan hasil.
Orang kaya berpikir berbeda dari orang miskin. Keyakinanlah yang menciptakan perilaku, bukan sebaliknya.
Coba latih dengan cara ini: Coba tulis tiga keyakinan negatif tentang uang yang sering muncul di kepala Anda. Lalu gantikan dengan afirmasi positif setiap kali pikiran itu datang.
2. Ambil kendali penuh atas hidup.
Orang kaya merasa bertanggung jawab, bukan menyalahkan keadaan. Orang miskin selalu cari alasan yang masuk akal, dan mencari kambing hitam.
Praktikkan dengan mulai setiap hari menulis "apa yang bisa saya lakukan lebih baik hari ini" daripada menyalahkan faktor luar. Atau "Lima hal penting apa yang harus saya lakuan hari ini" sebelum memulai aktivitas pagi.
3. Fokus pada peluang, bukan hambatan. Pada kekuatan, bukan kelemahan.
Jutawan melihat masalah sebagai peluang pertumbuhan dan tantangan. Orang miskin hanya melihat kesulitan yang dilengkapi dengan keluhan.
Jadi, saat menghadapi tantangan bisnis, tanyakan: "Apa peluang tersembunyi di balik masalah ini?"
