Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana dengan konsistensi kualitas yang mendapat sorotan headline dan highlight. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg | 📞 +62 813-2045-5598 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Masihkah Karang Taruna Relevan di Era Digital dan Desa Inovatif?

11 September 2025   08:07 Diperbarui: 11 September 2025   08:43 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemuda desa sebagai motor inovasi yang menjaga tradisi sekaligus membuka jalan bagi pembangunan berkelanjutan.|Foto: tamanan.bantulkab.go.id

Seperti dalam teori branding, nama bisa bertahan lama, tetapi nilai dan narasi harus terus diperbarui.

Tiga Arah Strategi Branding Karang Taruna

Menurut hemat saya, daripada mengganti nama, ada beberapa opsi yang lebih realistis dan strategis. Semua ini, bisa kita pertimbangkan sebagai sebuah bahan masukan.

Pertama, rebranding parsial.
Menurut saya ini bisa jadi pilihan terkuat. Kita tetap menggunakan nama Karang Taruna, tapi kita beri napas baru lewat tagline, positioning, dan narasi segar.
Misalnya: "Karang Taruna: Pemuda Desa, Motor Inovasi Berkelanjutan."

Kedua, sub-branding
Munculkan label program tematik yang sesuai kebutuhan zaman.
Contoh: Karang Taruna Green Movement untuk isu lingkungan, atau Karang Taruna Digital Hub untuk literasi teknologi.

Ketiga, full rebranding
Mengganti nama Karang Taruna sepenuhnya. Namun, langkah ini berpotensi memutus sejarah panjang Karang Taruna dan melemahkan legitimasi sosialnya. Pilihan terakhir ini, jelas beresiko tinggi.

Belajar dari Branding Modern

Dalam dunia komunikasi, relevansi seringkali lebih penting daripada sekadar nama baru.

Generasi muda mencari identitas yang membanggakan, program yang nyata berdampak, dan ruang kolaborasi yang sesuai dengan semangat zaman.

Artinya, Karang Taruna tetap bisa menjadi pusat energi pemuda, asal berani melakukan revitalisasi komunikasi, kepemimpinan, dan aktivitas.

Revitalisasi ini bisa dilakukan dengan beragam cara. Misalnya:
* Memperbarui logo dan identitas visual. Akan bagus bila logo dan identitas visualnya terasa segar dan kekinian.
* Menghadirkan narasi inspiratif di media sosial.
* Menginisiasi program sesuai tren (ekonomi kreatif, lingkungan, digitalisasi desa).
* Menjalin kemitraan dengan pemerintah, UMKM, dan komunitas lintas bidang.

Dari Desa untuk Masa Depan

Saya percaya, Karang Taruna tidak perlu mengganti nama untuk tetap eksis. Justru kekuatan sejatinya ada pada kombinasi: akar historis yang kokoh dan sayap inovasi yang segar.

Pemuda desa hari ini, bukanlah hanya penonton perubahan. Mereka adalah aktor penting dalam pembangunan berkelanjutan. Mulai dari ekonomi hijau, pengelolaan sampah, hingga digitalisasi pelayanan desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun