Emotional Selling Intelligence bukan tren. Ia adalah panggilan zaman. Di dunia yang semakin otomatis, justru sisi manusialah yang membuat kita relevan. Sentuhan pribadi, sisi humanis, akan terasa lebih manis. Dibandingkan bila kita hanya fokus pada profit, sistem dan prosedur, mekanisme, term and conditions, dan aturan yang berlaku.
Ingatlah Selalu, Senyatanya Semua Orang Itu Ingin Didengar
Entah Anda menjual produk, jasa, pelatihan, atau bahkan ide, atau apa pun itu... Ingatlah: yang Anda hadapi adalah manusia. Mereka bukan "target pasar", bukan "prospek", bukan "database". Mereka adalah orang-orang yang mungkin hanya ingin merasa dimengerti. Mungkin sedang mencari harapan. Dan mungkin... justru Anda-lah yang bisa menjadi jembatan itu, dan memberikan solusi joss-nya.
Maka, sebelum Anda menyiapkan penawaran, latihlah kepekaan. Karena di dunia yang penuh dengan hiruk pikuk penawaran, menjual dengan empati bukan sekadar pilihan, tapi keunggulan yang tak bisa ditiru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI