Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 4 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 4 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung “Menulis bukan sekadar merangkai kata, tapi merawat jiwa dan meninggalkan jejak makna.”

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Deep Learning, Deep Risk: 8 Profesional Ini yang Mengawal Regulasi dan Etika AI

3 April 2025   12:43 Diperbarui: 3 April 2025   12:43 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Pakar Forensik Digital (Digital Forensic Expert)
Di era deepfake dan manipulasi data, kita butuh orang-orang yang mampu membedakan mana yang asli dan mana yang palsu. Hampir dua bulan ini, saya sekarang makin banyak melihat video palsu tentang kecelakaan, kebakaran, banjir, dan bencana alam. Saya sendiri baru ngeh, setelah para pakar bilang ini fake, buatan AI.

Karena itu, lebih jauh para pakar forensik digital rasanya makin dibutuhkan. Mereka berperan dalam mengidentifikasi dan membongkar kasus-kasus kejahatan siber yang memanfaatkan AI untuk tujuan yang tidak benar dan jahat.

6. Akademisi dan Peneliti AI (AI Researcher & Academics)
Para akademisi, rasanya punya peran penting dalam meneliti dampak AI dari berbagai sisi. Mulai dari sisi teknis, sosial, ekonomi, hingga psikologis. Mereka harus memastikan bahwa perkembangan AI tidak hanya menguntungkan bisnis besar, tetapi juga tidak membahayakan masyarakat luas.

7. Profesional di Human Capital & HR Tech
Dengan banyaknya pekerjaan yang tergantikan oleh AI, peran profesional di bidang HR menjadi semakin krusial. HR Manager perlu memastikan fenomena yang kuat akan transisi tenaga kerja ini berjalan dengan baik. Lalu, memberikan pelatihan ulang (reskilling) kepada mereka. Bersamaan dengan itu, mereka pun perlu mengembangkan kebijakan yang berfokus pada "keseimbangan" antara AI dan manusia di dunia kerja.

Ini penting. Karena ada banyak sisi pekerjaan yang tak bisa dicover dengan AI sepenuhnya.

8. Media & Jurnalis Investigatif Teknologi
Di era informasi yang serba cepat, jurnalis dan media teknologi punya peran besar. Mereka perlu mengedukasi publik tentang potensi dan risiko AI sekarang ini dan kecenderungannya di masa depan. Mereka harus bisa menyajikan fakta yang akurat, dan membongkar penyalahgunaan teknologi. Juga, diharapkan suara kritis mereka terhadap perkembangan AI yang berpotensi merugikan.

Kesimpulan: AI Harus Dikendalikan, Bukan Dibiarkan Liar

Kita semua menyadari bahwa AI berbasis Deep Learning adalah pedang bermata dua. Jika dikelola dengan benar, AI bisa menjadi alat luar biasa untuk membantu manusia. Namun jika disalahgunakan, AI bisa menjadi ancaman yang sulit dikendalikan. Contoh itu rasanya, sudah digambarkan dalam serial film fiksi Robocop.

Karena itu, kita butuh kolaborasi dari para profesional kunci dari berbagai multi disiplin ilmu. Mereka harus memastikan bahwa AI berkembang dengan baik, benar, dan efektif. Yaitu sesuai denganetika, regulasi, dan keseimbangan yang tepat.

Jadi, bagaimana menurut sahabat pembaca? Sudah siapkah sahabat menghadapi tantangan AI ini? Atau justru kita akan membiarkannya berkembang tanpa kendali? Silakan, share ya di kolom komentar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun