Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung “Menulis bukan sekadar merangkai kata, tapi merawat jiwa dan meninggalkan jejak makna.”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Tradisi Mengalahkan Tauhid

22 Maret 2025   08:09 Diperbarui: 22 Maret 2025   08:09 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika tradisi dipertuhankan, kebenaran tergadaikan.|Foto: pexels.com

Allah SWT kembali mengingatkan dalam firman-Nya:

"Jika dikatakan kepada mereka 'Ikutilah apa yang telah diturunkan oleh Allah.' Mereka menjawab, 'Tidak! Kami akan mengikuti apa yang dilakukan nenek moyang kami." Padahal, nenek moyang mereka tidak mengetahui apa pun dan mereka tidak mendapat petunjuk." (QS. Al-Baqarah: 170)

Betapa banyak umat manusia yang menolak petunjuk Allah hanya karena mereka lebih nyaman mengikuti warisan leluhur. Mereka lupa bahwa kebenaran tidak ditentukan oleh banyaknya orang yang mengamalkan sesuatu, tetapi oleh wahyu yang Allah turunkan.

Refleksi: Kembali kepada Islam yang Murni

Maka, apa yang harus dilakukan oleh seorang Muslim ketika berhadapan dengan budaya yang bertentangan dengan Islam? Jawabannya adalah dengan membangun kesadaran kritis dan memahami agama dengan baik. Seorang Muslim harus mampu membedakan mana budaya yang bersifat mubah (boleh) dan mana yang bertentangan dengan Islam.

Sikap terbaik yang harus dimiliki adalah:
1. Mengutamakan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai pedoman utama dalam kehidupan.
2. Menelaah kembali budaya yang ada dengan landasan tauhid dan akidah yang benar.
3. Menjadi agen perubahan dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa budaya tidak boleh dijadikan alasan untuk meninggalkan ajaran Islam.
4. Mendoakan hidayah bagi mereka yang terjebak dalam budaya yang menyimpang, agar Allah membukakan hati mereka kepada kebenaran.

Menjadi Cahaya di Tengah Kegelapan

Kita hidup di zaman yang penuh tantangan. Banyak keyakinan asing yang masuk dan menyusup ke dalam budaya dengan berbagai kemasan. Namun, seorang Muslim sejati harus tetap berpegang teguh pada prinsip tauhid. Jika generasi sebelum kita melakukan kesalahan, bukan berarti kita harus mengulanginya. Justru tugas kita adalah memperbaiki dan menegakkan kebenaran.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

"Islam bermula dalam keadaan asing, dan ia akan kembali menjadi asing seperti semula. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu." (HR. Muslim)

Mungkin kita akan dianggap aneh karena mempertahankan kemurnian Islam di tengah arus budaya yang semakin menjauh dari nilai-nilai tauhid. Namun, keberuntungan sejati ada pada mereka yang tetap teguh di jalan Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun