Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjalanan Hakiki Menuju Kabahagiaan Abadi

15 Februari 2024   09:01 Diperbarui: 15 Februari 2024   09:26 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan menuju keabadian | Foto: peakpx.com

"Setiap langkah menuju Allah membawa kebahagiaan yang tak terhingga."

Hidup adalah perjalanan panjang menuju keabadian. Sebuah perjalanan yang tak hanya melintasi dimensi waktu dan ruang, tetapi juga menusuri perjalanan menuju keabadian. Sebuah perjalanan hakiki yang menuntun kita dari dunia fana menuju akhirat yang kekal.

Peta perjalanan manusia ini telah disusun dengan cermat. Sebuah grand desain yang mengisyaratkan bahwa setiap langkah dan peristiwa dalam kehidupan kita memiliki makna yang mendalam. Yaitu membentang dari ciptaan alam semesta hingga akhirat yang abadi. Seperti yang tertuang dalam firman Allah SWT:

"Mengapa mereka tidak memikirkan kejadian dirinya? Allah tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan tujuan yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Sungguh, kebanyakan manusia mengingkari pertemuan dengan Tuhannya." (QS Ar Rum 30: 8)

Mari kita renungkan bersama perjalanan panjang menuju keabadian, yang dimulai dari:

1. Dunia. Tahap awal kehidupan kita, tempat di mana kita diberi kesempatan untuk menjalani perjalanan menuju kebenaran.
2. Kematian dan alam kubur. Saat kita meninggalkan dunia fana ini dan memasuki alam kubur, tahap awal dari perjalanan abadi kita.
3. Tiupan sangsakala dan kehancuran alam semesta. Kiamat yang akan mengakhiri segala sesuatu di dunia ini.
4. Hari kebangkitan. Ketika manusia dihidupkan kembali untuk dihadapkan pada perhitungan amalnya.
5. Padang mahsyar. Tempat di mana semua manusia berkumpul untuk dihisab atas amal perbuatannya.
6. Syafaat. Kesempatan untuk mendapatkan syafaat dari para Nabi dan orang-orang yang saleh.
7. Hisab. Perhitungan terperinci atas amal baik dan buruk yang kita lakukan.
8. Penyerahan catatan amal. Ketika setiap manusia menerima catatan amalnya masing-masing.
9. Mizan. Tempat timbangan amal, di mana kebaikan dan keburukan ditimbang dengan adil.
10. Telaga Rasulullah. Kesempatan untuk meminum dari telaga rasulullah sebagai pahala bagi orang-orang yang beriman.
11. Syirat. Jembatan yang tipis di atas neraka, di mana setiap manusia harus melewatinya dengan kejujuran dan kesucian.
12. Surga dan neraka. Akhir dari perjalanan, tempat kita menemukan kebahagiaan yang abadi atau siksaan yang pedih, bergantung pada amal perbuatan kita di dunia.

Visi, Misi, Strategi dan Rencana Aksi

Dengan perjalanan yang panjang kelak sebagaiamana yang dijelaskan di atas, maka kita membutuhkan visi yang benar. Misi yang tepat. Strategi yang sudah teruji. Dan rencana aksi yang aplikatif, memotivasi, dan mengnspirasi. Visi, misi, strategi, dan rencana hidup terbaik manusia di dunia itu tercermin dalam surah Al-Fatihah, yang menjadi panduan bagi kita dalam mencapai keberhasilan sejati:

Visi
Untuk meraih sukses hakiki, kita harus memiliki visi yang jelas tentang tujuan hidup kita, yaitu kembali kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang akan mengarahkan kita pada kebahagiaan sejati di dunia dan di akhirat.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik Hari Pembalasan." (Al-Fatihah 1: 1-4)

Dalam bahasa yang lebih ringkas, visi hidup kita adalah "Kembali kepada Allah, sumber kasih-sayang dan pengampunan, untuk meraih kebahagiaan sejati di dunia dan di akhirat"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun