Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Tantangan Menghadapi Generasi Stroberi, Si Kreatif Nan Rapuh

20 Maret 2023   06:07 Diperbarui: 23 Maret 2023   12:37 1651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi generasi stroberi (PEXELS/ANDREA PIACQUADIO)

Pertama, tumbuhkembangkan kesadaran beragama dan keimanan. Menumbuhkan kesadaran beragama dan keimanan dapat membantu anak-anak "generasi stroberi" dalam menjalani hidupnya dengan prinsip-prinsip yang baik dan benar, serta memberikan pedoman moral yang kuat dalam menghadapi tantangan hidup. Hal ini juga dapat membantu anak-anak untuk memahami nilai-nilai kehidupan yang lebih dalam, sehingga mereka tidak hanya mengandalkan hak-hak dan keinginan semata, tetapi juga mempertimbangkan tanggung jawab dan konsekuensi atas tindakan mereka.

Kedua, kembangkan akhlak dan karakter kuat.  Selain itu, perlu memastikan bahwa mereka memiliki adab yang baik, karakter yang kuat, serta kesopanan dan kesantunan dalam pergaulan sehari-hari. Dengan demikian, anak-anak dapat belajar untuk menghargai dan menghormati orang lain, serta mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan beradaptasi dengan situasi yang berbeda.

Ketiga, mendidik ketangguhan. Orang tua dan pendidik dapat membantu generasi muda untuk mengembangkan ketahanan dengan mengajari mereka keterampilan memecahkan masalah, pengaturan emosi, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan. Termasuk didalamnya membekali literasi digital yang baik dan benar.

Keempat, menumbuhkan disiplin. Disiplin sangat penting untuk membangun karakter dan pengendalian diri. Orang tua dan pendidik dapat menetapkan harapan dan batasan yang jelas bagi generasi muda untuk mengajari mereka tanggung jawab dan akuntabilitas.

Kelima, menumbuhkan pola pikir pertumbuhan. Pola pikir pertumbuhan menekankan keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan seseorang dapat dikembangkan melalui kerja keras dan dedikasi. Dengan mempromosikan mindset berkembang, orang tua dan pendidik dapat mendorong generasi muda untuk menghadapi tantangan dan memandang kegagalan sebagai peluang untuk berkembang.

Keenam, batasi akses gratifikasi instan. Generasi muda sering terpapar gratifikasi instan melalui media sosial dan teknologi lainnya. Orang tua dan pendidik dapat mendorong mereka untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan usaha, seperti membaca, olahraga, atau hobi kreatif.

Ketujuh, menumbuhkan tanggung jawab sosial. Kaum muda dapat mengembangkan kesadaran akan tujuan dan makna dengan berkontribusi pada komunitas dan masyarakat. Orang tua dan pendidik dapat mendorong mereka untuk menjadi sukarelawan, menyumbang untuk amal, atau berpartisipasi dalam inisiatif sosial.

Kedelapan, perhatikan pola asuh yang baik dan benar. Untuk mencegah anak menjadi "generasi stroberi", orang tua perlu memperhatikan pola asuh yang diberikan. Beberapa hal yang perlu dihindari adalah selalu mengabulkan permintaan anak. Termasuk didalamnya tidak memberikan uang saku atau jajan, atau hadiah sebagai pengganti waktu bersama. Juga menghindari untuk tidak pernah menghukum anak meskipun anak salah.

Kesembilan, miliki family time yang frekwentif, mendalam dan berkualitas. Kesibukan orang tua, jangan menjadi penghalang untuk memprioritaskan pendidikan dan tumbuh kembang anak dan generasi muda zaman sekarang. Mereka masih membutuhkan perhatian, dialog yang menyenangkan, serta bimbingan dan arahan.

Sebaliknya, orang tua sebaiknya memberikan pola asuh yang demokratis dan memberikan batasan-batasan yang jelas pada anak. Orang tua juga dapat membantu anak untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab dengan memberikan tugas-tugas rumah tangga yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, orang tua dan pendidik dapat membantu generasi muda mengatasi tantangan yang dihadapi oleh "generasi stroberi". Lalu, mengembangkan keterampilan dan kualitas yang diperlukan untuk berhasil dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun