Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Faktanya, Orang Pintar Cenderung Menolak Debat Liar

20 Januari 2023   19:27 Diperbarui: 21 Januari 2023   08:22 2337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang yang pintar lebih memilih untuk belajar dan mempertajam pikiran dan sudut pandang daripada hanya berfokus pada kesempatan untuk memenangkan argumentasi orang lain. Namun, tidak sedikit orang yang suka berbantah-batahan dan merasa diri paling benar.

Orang yang suka menghindari perdebatan cenderung lebih kreatif dan lebih bahagia. Perdebatan dapat menyebabkan emosi dan nafsu yang tidak perlu, yang dapat melenyapkan kebenaran, menciptakan perpecahan dan keretakan, membuka permusuhan, hingga bentuk ketidaknyamanan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk belajar cara berdebat yang baik dan bijak, yang dapat membantu kita dalam mencapai kesepakatan yang baik dan menjadi orang yang sukses dalam hidup.

Dapatkan Manfaat Ini
Dengan mempelajari hasil riset Yale University dan dampak negatif yang bisa ditimbulkan, kita bisa memetik banyak hikmah dan kebaikan. Dimana kebiasaan untuk menghindari perdebatan dan sikap berbantah-bantahan akan membuka sejumlah manfaat ini, antara lain :

1. Mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain.
2. Meningkatkan komunikasi yang efektif dan efisien.
3. Mengurangi stres dan tekanan dalam situasi sosial.
4. Meningkatkan kesempatan untuk menemukan solusi yang diterima oleh semua pihak.
5. Meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan atau kegiatan kelompok.
6. Menjadikan diri cenderung lebih kreatif dan lebih bahagia

Sedangkan potensial manfaat lainnya yang bis akita dapat adalah:
7. Meningkatkan kompetensi konflik resolution.
8. Membantu mengembangkan empati dan keterampilan sosial.
9. Menunjukkan profesionalisme dan kematangan dalam situasi kerja atau bisnis.

Riset Ini Sesuai Pesan Nabi
Ya, kita memaklumi bahwa senyatanya perdebatan adalah hal yang wajar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jauh sebelum riset Yale University tentang kebiasaan orang pintar dalam berargumentasi dan perdebatan ini dipublikasikan, Nabi Muhammad SAW sudah memberikan nasihat yang sangat penting mengenai cara berdebat yang benar.

Nabi pun mengingatkan bahwa Tuhan telah melarang untuk melakukan perdebatan yang tidak perlu. Ia menyarankan agar kita tidak membantah saudara kita, tidak mengejeknya, dan tidak berjanji kepadanya kemudian tidak menepatinya. Ia juga mengingatkan bahwa perdebatan tidak dapat dipahami hikmahnya dan tidak dapat dijamin selamat dari fitnahnya.

Tak sampai disitu, Nabi juga memberikan motivasi bagi kita untuk meninggalkan sikap berdebat dengan menyatakan bahwa siapa yang meninggalkan sikap berdebat, padahal ia dalam posisi yang benar, maka dibangunkan untuknya rumah di surga yang paling tinggi. Begitu juga bagi siapa yang meninggalkan sikap berdebat, sedangkan ia dalam posisi yang salah, maka dibangunkan rumah untuknya di tengah-tengah surga.

Nasihat Nabi adalah nasihat terbaik yang mengajarkan kita bahwa perdebatan tidak selalu perlu dan bahwa meninggalkan sikap berdebat dapat membawa kita kepada kebahagiaan yang lebih besar. Dengan demikian, kita harus belajar untuk berdebat dengan cara yang benar dan bijak, sesuai dengan nasihat Nabi Muhammad SAW.

Akhirnya, mari sejak sekarang kita membiasakan diri untuk selalu menghindari perdebatan. Daripada kita berdebat dan berbantah-bantahan, lebih baik kita sengaja untuk memilih sikap terbaik. Yaitu belajar untuk mendengarkan pendapat orang lain, mengakui kelemahan dalam argumentasi kita sendiri, dan mencari kesepakatan yang memuaskan semua pihak. Dengan demikian, kita dapat menjadi orang yang sukses dalam berdebat dan dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun