Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kini, Prioritas Risk Management: Transformasi Digital & Digitalisasi!

14 Januari 2023   07:26 Diperbarui: 14 Januari 2023   07:34 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transformasi Digital & Digitalisasi | Image : freepik.com

Pengalaman di lapangan sudah membuktikan, bahwa transformasi digital dan digitalisasi amat sangat membantu pekerjaan dari Divisi Risk Management. Informasi aktual, jejak digital, trend dan prediksi atas potensi risiko relatif lebih mudah didapatkan dengan pendekatan ini. Saat transformasi digital & digitalisasi dilakukan dengan baik dan lengkap, maka nyaris 50% pekerjaan risk management sudah dapat diselesaikan dengan baik.

Transformasi digital dan digitalisasi saat ini menjadi isu penting dalam dunia pemerintahan dan bisnis. Praktik manajemen risiko yang baik dan cepat, seperti pengelolaan data, analisis, dan pengambilan keputusan yang didukung oleh teknologi, dianggap sebagai cara yang efektif untuk mengelola, mengantisipasi, dan menurunkan risiko, kerugian, dan korupsi.

Jangan Salah Kaprah

Hanya saja temuan di lapangan ternyata menemukan hal yang lain. Tak sedikit yang merasa saat mereka menggunakan banyak aplikasi digital dalam proses pekerjaannya, mereka sudah merasa melakukan transformasi digital. Mereka belum memahami apa makna dari transformasi digital, dan apa bedanya dengan digitalisasi.

Transformasi digital sendiri lebih mengarah pada proses perubahan yang dilakukan oleh organisasi atau individu untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam operasi bisnis atau kegiatan sehari-hari. Ini termasuk mengubah proses bisnis, mengadopsi teknologi baru, dan mengubah cara kerja untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas layanan. Transformasi digital juga melibatkan perubahan dalam budaya organisasi untuk mengakomodasi teknologi baru dan cara kerja yang berubah. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kinerja dan meningkatkan kompetitifitas organisasi.

Sementara Digitalisasi sendiri lebih berfokus pada proses mengubah informasi atau dokumen dari bentuk fisik menjadi format digital. Ini termasuk mengubah buku, gambar, suara, atau video menjadi format digital seperti file PDF, JPEG, MP3, atau MP4.

Digitalisasi juga dapat merujuk pada proses mengubah proses bisnis atau operasi dari analog menjadi digital, seperti mengubah sistem manual menjadi sistem yang didukung oleh teknologi. Digitalisasi meningkatkan efisiensi, memungkinkan akses yang lebih mudah ke informasi, dan membuat data lebih mudah dicari, diolah, dan dibagikan. Digitalisasi juga membuat data lebih mudah untuk dibackup dan diawasi, dan mempermudah untuk dikelola dalam jangka panjang.

Faktor Pengaruh Internal dan Eksternal

Transformasi digital dan digitalisasi di lingkungan pemerintahan dan perusahaan tidak jauh berbeda. Keduanya dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh kondisi dan status saat ini dari sumber daya, pemerintah, peraturan, dan teknologi yang digunakan. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh demografi, masyarakat, ekonomi, permintaan, pesaing, dan keinginan politik.

Meskipun transformasi digital dan digitalisasi dapat memberikan banyak manfaat, kekurangan dalam hal ini dapat membuka potensi kerugian yang besar dan berdampak luas. Mulai dari kesulitan dalam mengumpulkan informasi untuk membuat kebijakan dan keputusan yang tepat, hingga masalah korupsi. Oleh karena itu, pemerintah dan dunia usaha harus lebih peduli dalam membangun transformasi digital dan digitalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun