Ekonomi digital telah menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi global. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi ini telah mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan bahkan menjalankan bisnis.Â
Ekonomi digital mengacu pada aktivitas yang didorong oleh teknologi. Pada dasarnya, ini mencakup semua transaksi ekonomi yang dilakukan lewat internet atau perangkat digital. Ekonomi digital tidak hanya terbatas pada e-commerce atau perdagangan online, tetapi juga mencakup berbagai sektor seperti fintech (teknologi keuangan), edtech (teknologi pendidikan), logistik digital, serta sektor-sektor tradisional yang beralih menggunakan teknologi digital dalam proses operasionalnya.
Dengan kata lain, ekonomi digital merupakan integrasi teknologi digital ke dalam sektor ekonomi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta memberikan pengalaman yang lebih baik kepada konsumen. Misalnya, perusahaan-perusahaan seperti Gojek, Grab, Shopee, dan Tokopedia adalah contoh nyata dari perusahaan yang tumbuh di ekosistem ini.
Teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Akses internet yang semakin meluas, kecepatan internet yang meningkat, serta adopsi smart device seperti smartphone, laptop, dan tablet, telah mempercepat transisi dari ekonomi tradisional menuju ekonomi digital. Perangkat-perangkat ini memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi, berkomunikasi, dan melakukan transaksi dengan mudah dan cepat.
Kehadiran infrastruktur yang solid, seperti jaringan broadband dan pusat data, juga menjadi pendorong penting dalam pengembangannya. Negara-negara yang memiliki infrastruktur yang kuat lebih mampu menarik investasi di sektor teknologi dan meningkatkan partisipasi bisnis lokal dalam ekonomi digital. Infrastruktur ini tidak hanya mendukung pertumbuhan e-commerce tetapi juga sektor lain seperti fintech, edtech, dan kesehatan.
Perubahan gaya hidup dan perilaku konsumen juga menjadi salah satu pendorong utama. Saat ini, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu pafa aplikasi untuk mencari informasi, berbelanja, bekerja, hingga berkomunikasi. Konsumen modern mengharapkan layanan yang cepat, mudah, dan praktis, yang dapat disediakan oleh teknologi digital. Fenomena ini memicu perusahaan untuk terus berinovasi dalam memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen.
Pemerintah di banyak negara telah menyadari potensi ekonomi digital dalam mempercepat pertumbuhan ekonominya. Oleh sebab itu, banyak negara yang bikin kebijakan dan regulasi yang mendukung hal ini, seperti memberikan insentif pajak bagi perusahaan teknologi, meningkatkan literasi digital masyarakat, hingga mempermudah akses pendanaan bagi startup. Di Indonesia, misalnya, pemerintah telah meluncurkan inisiatif "Making Indonesia 4.0" yang bertujuan untuk mempercepat adopsi teknologi digital di sektor industri.
Ekonomi digital membawa perubahan besar terhadap cara bisnis beroperasi.
Perusahaan yang mengadopsi teknologi digital dalam operasinya dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi. Misal, penggunaan software manajemen bisnis dapat membantu perusahaan dalam mengelola inventaris, logistik, dan penjualan dengan lebih baik. Selain itu, digitalisasi memungkinkan otomatisasi beberapa tugas yang sebelumnya dilakukan secara manual, sehingga mengurangi biaya operasional.
Ekonomi digital membuka pintu bagi perusahaan, baik besar maupun kecil, untuk menjangkau pasar global. Sebelum adanya internet, perusahaan kecil sering kali kesulitan bersaing di pasar internasional karena keterbatasan sumber daya. Namun, dengan kehadiran platform media seperti marketplace internasional, perusahaan bisa menjual produk dan jasa mereka ke konsumen di seluruh dunia tanpa harus membuka cabang fisik di negara lain.