Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sungguh, Ayah Sangat Mencintaimu...

5 Januari 2023   22:54 Diperbarui: 6 Januari 2023   06:09 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah sangat mencintaimu | Image: DokPri

Di masa kecil, TK & SD-mu, mohon maaf bila Ayah kurang berluang waktu denganmu. Tak memiliki banyak waktu bermain denganmu. Hingga ayah tak jarang cemburu, karena kemana-mana selalu ingin dengan ibu. 

Rasanya, ayah ingin selalu mencintai dirimu melebihi cinta ayah pada pada diri ayah sendiri. Persis seperti saat menjemputmu di sekolah saat kamu sakit, juga saat menjemputmu tengah malam pasca gempa kemarin. Kedua kejadian itu sama. Engkau menangis sejadi-jadinya dengan segala perasaan dan ketakutanmu. Kupeluk dirimu erat-erat. Tak ada kata-kata apa pun dari ayah saat itu, selain pelukan yang hangat dan kian erat. Baru, setelah engkau reda dan sedikit tenang, kubisikan ditelingamu : "Ini ayah, ayah ada di sampingmu. Tenang, aman semua. Ini Ayah, ada di sampingmu. Kapan pun engkau butuhkan, ayah akan selalu ada di sampingmu. Ayah janji itu". Lalu, segera saat itu kita pulang diantara puluhan raungan sirena ambulan yang terus tak henti-hentinya sibuk lalu lalang.

Namun, tak jarang Ayah sulit untuk memahamimu. Terutama saat engkau masih SD & SMP. Saat itu ayah senantiasa berusaha dan berjanji pada diri sendiri untuk selalu belajar untuk memahami. Selalu, dari waktu ke waktu. Tapi saat ini, justru engkaulah yang paling cepat memahami sebelum ayah memahamamimu. Ya, sekarang ceritanya sungguh terbalik. Engkau adalah sosok yang paling memahami ayah. Dalam diam, engkau sungguh pengertian.

In Syaa Allah, Ayah akan selalu bersamamu. Berjalan di sampingmu, menggenggam erat tangan kananmu, dan mendengarkan semua curhatmu mulai berangkat dari rumah hingga tiba di rumah lagi. Juga cerita-ceritamu yang selalu ramai tentang dirimu, kesedihanmu, marahmu, cemburumu. Ayah akan selalu menyimak semua itu. Sungguh, ayah sangat mencintaimu. Engkau adalah cinta kedua setelah ibumu.

Di pondokmu nanti, ayah sangat berharap belajarlah lebih serius, lebih dari sekedar kesungguhan. Keseriusan akan membuka banyak kesempatan yang tak terduga, karena kita selalu dan sudah terbiasa dalam berusaha. Ayah yakin, putri ayah adalah santriawati hebat. Jelita, tangguh dan mulia seperti Fatimah Az-Zahra. Penurut seperti Zaenab, dan setia seperti Ruqayyah.

Jadilah wanita pembelajar yang kuat, hebat, dan tetap rendah hati seperti ibumu. Perjuangan ibumu dari kampungnya ke ibukota sungguh luar biasa. Engkau bisa banyak belajar tentang kegigihan itu dari ibumu. Lalu, bila ada waktu di liburan sekolah nanti, belajarlah memasak ya. Masakan ibumu itu yang membuat ayahmu jarang makan diluar. Ibumu itu chef terbaik di lidah ayah.

Kini ayah tetap berjuang untuk sekolah dan kehidupanmu. Sekolahlah yang baik. Berjuanglah dengan sungguh-sungguh menuntut ilmu. Muliakan gurumu di pondokmu, In Syaa Allah berkah ilmumu kelak akan terbalas dengan apapun yang engkau inginkan.

Sampai kapan pun, Ayah tetap membutuhkanmu jauh lebih besar dari kebutuhan dirimu pada sosok seorang ayah. Karena dirimu, senyummu, dan terutama candamu, adalah energi dan inspirasi terbesar agar ayah selalu berusaha keras untuk kebahagiannmu.

Di usiamu sekarang ini, ayah jadi banyak belajar darimu bagaimana menjadi pribadi yang empatik. Tak jarang juga, saat kita bahas sesuatu selalu saja dirmu mampu melihat sesuatu yang berbeda. Karena ini, ayah jadi banyak belajar darimu.

Dengan kedua tangan ini, ayah ingin kau mengejar impianmu yang luhur dan mulia. Kebahagiaan terbesar bagi seorang ayah di dunia sangatlah sederhana. Anak perempuannya sehat, sholehah, dan bahagia di jalan Allah.

Harta paling berharga untuk ayah hanyalah senyummu. Sampai kapan pun, selama ayah masih hidup dan mampu, ayah akan menjagamu dengan sepenuh jiwa, dengan segenap hati. Namun engkau pun tahu, ayah sering tak bisa memberikan semua yang kamu inginkan. Lalu, saat ayah punya waktu, rezeki dan kesempatan, maka ayah segera mengusahakan agar memberikan semua yang kamu inginkan. Seperti halnya harapan gadis-gadis di usiamu di dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun