Mohon tunggu...
agung marhaenis
agung marhaenis Mohon Tunggu... Administrasi - penulis

Pecinta kata, kopi, kuliner, dan kebun.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bersama IndiHome, Belajar ke India dan Berbagi Ilmu Ke Pelosok Indonesia

1 Juli 2022   22:21 Diperbarui: 1 Juli 2022   22:23 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di masa pandemi, koneksi internet yang stabil seperti IndiHome menjadi kunci keberhasilan proses belajar mengajar secara daring (dok. pribadi)

IndiHome adalah teman setia saya dan keluarga semenjak pandemi Covid-19 melanda dunia. Bagaimana tidak, sejak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sebagian besar aktivitas kami lakukan di rumah. Bekerja, belajar, hingga belanja sebagian besar kami lakukan di rumah menggunakan gawai yang dikoneksikan dengan internet. Di masa pandemi, manfaat internet memang sangat terasa.

Meski PPKM secara umum merepotkan dan jujur agak menyiksa sih, tapi ada sisi lain yang memberi manfaat positif. Salah satunya adalah kesempatan belajar yang terbuka lebar. Ada banyak kursus daring dengan harga diskon. Bahkan, cukup banyak yang gratis. Ada banyak sumber digital berbayar seperti buku dan jurnal yang sebelumnya berbayar, dibuka aksesnya dan bisa dibaca secara gratis.

Saya banyak sekali mengikuti kursus daring selama pandemi untuk meningkatkan skill. Kursus menulis, fotografi, digital marketing, dan public speaking adalah beberapa kursus yang saya ikuti di masa pandemi. Umumnya, kursus tersebut berlangsung dalam waktu pendek. Ada yang haya satu hari, ada juga yang berjalan selama seminggu. Semua tentu dilakukan secara daring dengan koneksi internet langganan saya, IndiHome dari Telkom Indonesia.

Di antara beberapa kursus yang saya ikuti, ada satu kursus yang menurut saya istimewa yaitu AWS re/Start. Mengapa istimewa? Pertama, untuk mengikuti kursus ini harus melalui proses seleksi. Ini berbeda dengan kursus lain yang umumnya tinggal mendaftar, bayar, lalu mengikuti kelas. Bahkan, saya harus mengikuti sesi wawancara sebanyak tiga kali! Program ini memang beasiswa short course sih.

Kedua, jangka waktunya cukup panjang, yaitu 12 minggu atau sekitar tiga bulan dan tentu dilakukan secara daring. Ketiga, tema kursus ini jauh dari skill dan latar belakang pendidikan saya. Tema kursus ini adalah cloud computing. Jauh dari latar pendidikan S1 dan S2 saya di ranah ilmu sosial.

Setelah melalui satu tes akademik dan tiga wawancara, akhirnya saya diterima di program AWS re/Start yang diadakan oleh Orbit Future Academy. Senang sekali bisa belajar cloud computing, ilmu baru yang sedang tren dan jadi jantung teknologi hari ini dan masa depan.

Belajar dari Coach di India

Pertemuan hari pertama berjalan biasa saja. Perkenalan mengenai program ini dan belum ada materi yang diajarkan. Baru pada hari kedua materi akan diajarkan. Belum ada kesan khusus di hari pertama. Di hari kedua, sesi materi dimulai dan ternyata... pengajar atau coach-nya adalah orang India dan bermukin di India. Namanya Ajay Singh.

Berhubung Coach Ajay orang India dan tidak bisa bahasa Indonesia, seluruh materi kursus disampaikan dalam bahasa Inggris. Kursus ini menjadi sesuatu yang menantang bagi saya. Pertama, materinya adalah materi baru bagi saya. Kedua, pengajar menggunakan aksen bahasa Inggris yang agak berbeda dengan umumnya orang Indonesia.

Saya harus melakukan adaptasi ganda, baik dari segi materi, maupun bahasa. Beruntung, koneksi internet di rumah saya stabil. Jadi apa yang disampaikan oleh pengajar bisa didengar dengan jelas. Kebayang kan kalau jaringan internet saya high latency alias hambatannya tinggi---istilah ini juga dibahas dalam materi kursus. Pengajar ngomong apa, saya bisa menangkapnya berbeda. Bagaimana pun, jaringan internet yang stabil jadi kunci penting dalam pembelajaran daring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun