Ketiga, agar publik lebih memahami keamanan vaksin, pemberitaan juga bisa menjelaskan sampel kelompok yang disertakan dalam uji coba.
Keempat, media perlu membantu publik memahami batasan-batasan vaksin, khususnya terkait konsep-konsep medis atau akademis yang sering digunakan dalam penelitian. Terakhir, membangun jaringan orang-orang yang bisa mengecek pemberitaan jurnalis terkait informasi medis dan akademis, sehingga informasinya tepat dan bukan sekadar interpretasi satu pihak saja.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!