Secara keseluruhan, Realisme dan Neo-Realisme memberikan pandangan yang pesimistis terhadap hubungan internasional dengan menekankan konflik, kekuasaan, dan anarki, sementara Liberalisme dan Neo-Liberalisme memberikan pandangan yang lebih optimistis dengan menekankan kerja sama, institusi, dan norma internasional. Persamaan di antara keempat teori tersebut adalah pengakuan mereka terhadap eksistensi anarki dalam sistem internasional, meskipun mereka berbeda dalam cara menafsirkan dan mengatasinya. Perbedaan utamanya terletak pada asumsi dasar tentang sifat manusia, peran negara, dan kemungkinan kerja sama. Oleh karena itu, memahami keempat teori ini secara komprehensif menjadi penting agar analisis terhadap dinamika global tidak bersifat parsial, tetapi menyeluruh, kritis, dan kontekstual.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI