Oleh : Agung Bagja Anugrah (211002082)
Â
Â
SEMOGA RUMAHMU MEMBUAT BAHAGIA
Isolasi diri yang diajarkan syariat dan hadits Nabi adalah menjauhi kejahatan dan pelakunya, orang yang banyak menghabiskan waktu luang, orang yang lalai, dan orang yang suka membuat kerusuhan. Dengan cara ini, jiwa Anda akan selalu terkendali, hati Anda akan selalu tenang dan sejuk, pikiran Anda akan selalu jernih, dan Anda akan merasa bebas dan bahagia di taman ilmu pengetahuan.
Mengisolasi diri (uzlah) dari segala sesuatu yang mengalihkan perhatian manusia dari kebaikan dan ketaatan adalah obat yang telah teruji dan terbukti manjur oleh para ahli pengobatan hati. Ada banyak cara untuk menjauh dari permainan jahat dan tidak berarti. Ini termasuk mengisi waktu dengan menyuntikkan wawasan baru ke dalam pikiran, melakukan segala sesuatu dengan metode "penghormatan kepada Allah", dan berpartisipasi dalam majelis pengakuan dan dzikir. Lagi pula, perkumpulan atau perkumpulan yang terpuji dan berharga digunakan untuk mendoakan jemaat, meminta dan mengajarkan ilmu, atau saling membantu dalam kebaikan. Oleh karena itu, hindari menggunakan rakitan yang tidak berguna tanpa tujuan yang jelas! Jaga kebersihan kulit Anda, tangisi kesalahan, lindungi lidah Anda! Semoga dengan cara ini rumah Anda bisa membuat hati Anda bahagia.
Pergaulan antara pria dan wanita adalah serangan fatal terhadap jiwa dan ancaman bagi keselamatan dan kedamaian Anda. Alasannya adalah melakukan itu berarti Anda telah berurusan dengan setan, gosip, orang yang menyebarkan berita palsu, bencana, dan peramal bencana. Itu akan membuat Anda mati tujuh kali dalam sehari sebelum Anda benar-benar mati. Maka, {Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka.} (QS. At-Taubah: 47)
Dengan pemikiran ini, saya harap Anda dapat melewati situasi apa pun, tetap sendirian di "kamar" Anda, dan hanya keluar untuk mengatakan atau berbuat baik. Pada saat ini, hatimu benar-benar milikmu, waktu dan usiamu tidak terbuang percuma, lidahmu bebas dari fitnah, hatimu bebas dari kesusahan, telingamu bebas dari sumpah serapah, dan jiwamu bebas dari prasangka. Yang sudah mencoba pasti tahu. Siapa pun yang membiarkan dirinya hanyut oleh desas-desus dan diseret ke dalam masyarakat orang-orang bodoh dan jual beli, katakan saja padanya: Selamat tinggal!
Referensi : Dr. 'Aidh al-Qarni, Jangan Bersedih, Qisthi Press, Jakarta, 2013